KEPRI TERKINI

Target Vaksinasi MR Tak Tercapai, Program Pencegahan DBD Terlantar. Ini Penjelasan Kadinkes Kepri

Dinas Kesehatan Provinsi ataupun Kota belakangan ini terfokus dalam proses vaksinasi Measles Rubella (MR). Akibatnya sejumlah program jadi mangkrak.

TRIBUNBATAM/ELHADIF PUTRA
Petugas melakukan foging setelah adanya kasus DBD di Kabupaten Karimun, beberapa waktu lalu 

Target Vaksinasi MR Tak Tercapai, Program Pencegahan DBD Terlantar. Ini Penjelasan Kadinkes Kepri

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dinas Kesehatan Provinsi ataupun Kota belakangan ini terfokus dalam proses vaksinasi Measles Rubella (MR).

Hal itu ternyata berdampak pada terabaikannya sejumlah program lainnya seperti sosialisasi pencegahan penyakit DBD.

//

Padahal, program massal pencegahan DBD tersebut rencananya akan dilakukan di empat kabupaten/ kota di Kepri.

"Memang terpaksa kita tunda, kita fokus untuk MR, walaupun tidak tercapai target," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri, Dr. Tjetjep Yudiana, Rabu (2/1/2019).

Baca: Selamatkan Orangtuanya yang Tertimbun Longsor, Suherman: Saya Lihat Rumah Tetangga Terkubur

Baca: Jelang Pemilu 2019, KPU Batam Tambah 24 Anggota PPK

Baca: Viral Video Adik Olga Jadi Tukang Parkir, Billy Syahputra Marah. Begini Pengakuan Temannya

Baca: Polisi Ungkap Pesan di HP Bripka Matheus Sebelum Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Beruntungnya, jumlah kasus DBD di Kepri pada akhir 2018 justru turun meskipun tidak ada program pencegahan yang dijalankan.

Berdasarkan data yang disampaikan bahwa Desember 2018 lalu, ada 113 kasus DBD di Kepri, malah menurun cukup jauh dari bulan sebelumnya diangka 167 kasus DBD.

Menariknya lagi penurunan ini terjadi hampir di semua kabupaten kota hampir diseluruh Kepri.

Misalnya Kota Batam pada November 2018 lalu ada 72 kasus, turun menjadi 43 kasus pada Desember.

Kota Tanjungpinang yang sebelumnya ada 39 kasus, turun menjadi 20 kasus.

Sementara untuk Kabupaten Lingga, Natuna, dan Anambas tidak ditemukan kasus DBD sepanjang Desember kemarin.

"Karimun naik dari 10 jadi 22 kasus, daerah lain ada yang tidak ada kasus DBD," tuturnya.

Ia melanjutkan walaupun tak ada program untuk pencegahan DBD secara masal di Kepri, pihaknya tetap melakukan monitoring dan langsung.

Sekaligus mengambil tindakan apabila terjadi kasus DBD di satu daerah. Melakukan pemberantasan langsung sumber wabah ini.

Meskipun terjadi penurunan, lanjut Tjetjep, pihaknya tetap tidak lengah dengan tetap akan melanjutkan program yang sebelumnya tertunda.

Pemerintah Provinsi Kepri akan menyurati setiap kabupaten kota untuk melakukan tindakan pencegahan DBD pada 2019 ini. (rus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved