Wasit PSSI Diringkus Satgas Mafia Bola - Sepakat Menangkan Tim Tertentu Langsung Cair Rp 45 Juta
Setelah pertandingan, Mbah Putih memberikan Rp 5 juta yang dikirim melalui transfer via rekening kepada tersangka Nurul.
TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA – Satu per satu jaringan mafia sepak bola di tanah air terungkap. Modus mafia bola pun terurai jelas dalam menjalankan praktik pengaturan hasil pertandingan tersebut.
Satgas Antimafia Bola akhirnya menangkap seorang wasit Nurul Safarid, Selasa (08/01/2019). Ia merupakan tersangka baru dalam kasus pengaturan skor.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kalau tersangka baru tersebut adalah Nurul Safarid.
Baca: Pengaturan Skor Sepakbola Terbukti. Call Centre Satgas Antimafia Bola Siap Tampung Info Warga
Baca: BREAKING NEWS. Satgas Antimafia Bola Polri Tetapkan 3 Tersangka Skandal Pengaturan Skor
Baca: Soal Sinkronisasi BP Batam, Pengusaha Beri Catatan: Saat Ini Pertumbuhan Ekonomi 4 Persen
Nurul Safarid merupakan wasit Liga 3 yang ditetapkan sebagai tersangka karena menerima suap Rp 45 juta untuk memenangkan Persibara Banjarnegara.
"Hari ini satu lagi tersangka sudah diamankan oleh Satgas Antimafia Bola atas nama saudara NS," ujar Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Sekretaris Jendral PSSI Ratu Tisha turut bicara soal penangkapan wasit Liga 3, Nurul Safarid oleh Satgas Antimafia Bola.
Tisha mengapresiasi kinerja dari Satgas Antimafia Bola dan mengimbau kepada tersangka untuk patuh kepada hukum.
“PSSI mendukung setiap hal yang berkaitan postif, yang ditegakkan oleh kepolisian, PSSI menghargai hal tersebut. Ikuti proses hukum dengan baik,” kata Tisha setelah drawing babak 32 besar Piala Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Wasit Nurul Safari ditangkap karena diduga terlibat dalam pengaturan skor saat memimpin pertandingan Liga 3 antara Persibara vs PS Pasuruan.
Ia juga mengaku telah mendapat bayaran Rp 45 juta dari Priyanto dan Dwi Irianto alias Mbah Putih yang sebelumnya menjadi tersangka kasus pengaturan skor pertandingan di Liga 3 untuk memenangkan Persibara.
Tisha juga menjelaskan juga peran dari Komite Wasit yang ada di PSSI. Lebih lanjut, jika ada wasit secara individual melakukan jenis pelanggaran, maka akan dilanjutkan ke Komite Disiplin.
“Kalau komite wasit berkaitannnya itu pasti secara teknis dan seluruh wasit yang ada itu sudah menghadapi evaluasi per pekannya setelah mereka bertanding, jadi tempatnya apabila ada pelanggaran disiplin pasti ke komite disiplin,” katanya.
Modus mafia bola
Modus mafia bola dalam melakukan suap kepada wasit pun terungkap dari penelusuran Satgas Mafia Bola.
Dedi menjelaskan, sebelum memimpin pertandingan, Nurul melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, yakni Priyanto (mantan komisi wasit), Johar Lin Eng (anggota Komite Eksekutif PSSI), Dwi Irianto alias Mbah Putih (anggota Komisi Disiplin PSSI), Anik Yuni Artika Sari, dua asisten wasit, wasit Chalid Hariyanto, serta pengamat pertandingan.