WARNING BMKG - Selain Natuna & Anambas, Perairan 2 Wilayah di Kepri Ini Juga Rawan Gelombang Tinggi

Bukan Hanya Natuna dan Anambas, BMKG Himbau Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Bintan dan Lingga

TRIBUNBATAM.id, BATAM -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas l Hang Nadim Batam mengingatkan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan Bintan dan Lingga.

BMKG juga memberikan peringatan, kepada transportasi laut, serta aktivitas kelautan terhadap angin kencang, dan arus laut yang kuat diseruluh perairan Kepri.

Data potensi gelombang yang diterima Tribunbatam.id. Wilayah perairan Bintan serta Tanjungpinang sendiri akan mengalami gelombang tinggi mulai dari 0,2 sampai maksimal tinggi gelombang 1,2 meter, dengan kecepatan arua laut 40 cm perdetik.

Untuk wilayah peraiaran Lingga atau Dabo Singkep pun, potensi gelombang tinggi menunjukan angka yang sama, mulai dari 0,2 sampai maksimal tinggi gelombang 1,2 meter, serta kecepatan arua laut sama 40 cm perdetik.

Sedangkan peraiaran Natuna dan Anambas. Potensi gelombang tinggi mulai dari 0,4 sampai maksimal tinggi gelombang 2,5 meter.

Kecepatan arus laut di perairan Natuna 55 cm per detik, sedangkan Anambas kecepatan arus laut 40 cm per detik.

• Pisah Ranjang dengan Istri, Pria Ini Cabuli Anak Kandungnya yang Masih Remaja hingga Hamil

• Hari Ini Jennie BLACKPINK Ulang Tahun, Tagar ShiningJennieDay Trending di Twitter Sejak (16/1) Malam

• Waspadalah, Tujuh Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Jadi Pemicu Kanker Hati

• Gara-gara Makanan, Wanita Ini Tewas Setelah Dilempar Handphone Oleh Kekasihnya

FOLLOW JUGA:

Selanjutnya, perairan Batam dan Karimun sendiri, potensi gelombang tinggi mulai dari 0,2 sampai maksimal 0,8 meter, dengan kecepatan arus laut 70 cm per detik untuk perairan Batam, dan 40 cm perdetik untuk perairan Karimun.

Secara umum, kondisi prakiraan cuaca di Kepri berawan dan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Namun, BMKG menyampaikan, kondisi ini masih kondusif untuk aktivitas transportasi darat maupun udara.

Prakiraan ini terjadi disebabkan, adanya daerah belokan angin di wilayah Kepulauan Riau menyebabkan terjadinya perlambatan massa udara yang cukup mendukung untuk pertumbuhan awan-awan. (dra)