Dinda Kirana Posting Foto kenakan Baju Renang. Warganet sebut Rp 80 juta

TRIBUNBATAM.id - Dinda Kirana kesal oleh komentar warganet di akun instagram miliknya.

Hal ini berawal dari postingan instagramnya pada Sabtu (26/01/2019), yang mana artis yang dikenal sebagai artis sinetron dan FTV ini mengenakan pakaian renang.

Caption pada foto tersebut adalah "Kolam nya gak keliatan. tapi mau berenang. jadi gw pake baju renang," tulis Dinda Kirana  pada postingan foto di instagramnya.

Melihat unggahan dari Dinda Kirana tersebut, postingan Dinda Kiraina banjir komentar dari warganet.

 Komentar yag tetulis dari warganet kebanyakan tentang penampilan Dinda Kirana pada foto postingannya itu.

Dari sekian banyaknya komentar pada postingan fotonya tersebut, ada komentar warganet yang membuat Dinda Kirana beraksi.

Karena warganet menyinggung soal tarif Rp 80 juta pada kolom komentar foto Dinda Kirana.

• Pengacara Ahok Plesetkan BTP Jadi Basuki Tresno Puput, 3 Minggu Lagi Menikah

• HASIL FINAL INDONESIA MASTER 2019 - Kalahkan Ganda Korea, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi Juara

• Game Free Fire Versi Terbaru. Karakter Moco Mampu Tandai Musuh Setelah Tertembak Beberapa Detik

• Gosip Terbaru Ariel Noah dan Pevita Pearce, Mbak You Ramal Ariel Sulit CLBK dengan Luna Maya

"80 juta wkwkwk," tulis salah seorang warganet.

Rp 80 juta beberapa waktu belakangan dianggap berkonotasi negatif, lantaran disangkut pautkan dengan tarif prostitusi online yang diduga melibatkan seorang artis.

Dinda Kirana pun dibuat geram, meski komentar itu bernada guyonan.

"Stop making jokes about Vanessa & 80 jutanya. Sumpah ini enggak lucu sama sekali. Sebelum lo ngomong, coba pikir-pikir dulu, gimana kalau lo di posisi orang lain," balas

dara berusia 23 tahun ini.

Dinda Kirana juga seperti tak terima jika profesinya sebagai artis peran disamaratakan dengan orang lain yang terjerat kasus.

Menurut Dinda, ia selama ini bekerja keras sebagai artis lewat cara yang benar.

"Posisi pekerja seni yang benar-benar susah payah bangun karier tapi disama ratakan karena citra profesinya tercoreng sama satu kasus."