TRAUMA! Disuruh Push Up 100 Kali Karena Nunggak SPP, Seorang Siswa SD Tolak Masuk Sekolah 10 Hari
Gara-gara belum melunasi uang SPP, seorang siswi sekolah dasar (SD) swasta yang berinisial GNS harus menjalani hukuman push-up sebanyak 100 kali.
TRIBUNBATAM.id, DEPOK - Gara-gara belum melunasi uang SPP, seorang siswi sekolah dasar (SD) swasta yang berinisial GNS harus menjalani hukuman push-up sebanyak 100 kali.
Orangtua GNS tak punya biaya sehingga belum melunasi biaya pendidikan.
Karena hukuman tersebut, GNS (10) trauma berat hingga tidak mau lagi datang ke sekolah.
GNS mengatakan, peristiwa itu dialaminya pada pekan lalu, di salah satu sekolah kawasan Bojonggede, Kabupaten, Bogor.
"Lagi belajar tiba-tiba dipanggil kakak kelas, untuk menghadap kepala sekolah, enggak tahu kenapa," ucap GNS di di kawasan Kampung Sidamukti, RT 005 RW 010, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Setelah menghadap ke kepala sekolah, GNS diminta push-up 100 kali.
• INFO BMKG - Siapkan Jas Hujan, Sejumlah Wilayah di Batam Diprediksi Bakal Diguyur Hujan Hari Ini
• INFO CPNS 2019 - Pemerintah Bakal Buka Pendaftaran CPNS 2019 Maret, Tapi Khusus 3 Daerah Ini
• Jan Ethes Disebut Ikut Kampanye Kakeknya, Begini Jawaban Bawaslu
• Usai Dampingi Ayahnya Masuk Rutan Cipinang, Anak Ahmad Dhani Acungkan 2 Jari
• Pria Ini Lemparkan Gadis Kecil dari Lantai 3 Mal, Setelah Itu Mrenyusul Lompat ke Bawah
"Yang nyuruh kepala sekolah. katanya belum dapat kartu ujian soalnya belum bayaran," ucap GNS dengan mata berkaca-kaca.
Menurut dia, hukuman push-up bukan kali ini diterimanya. Ia sudah dua kali dihukum seperti itu. Selain itu, kata dia, siswa lain pun ada yang dihukum sama dengannya.
"Pernah lagi waktu itu dihukum push up, tetapi cuma disuruh 10 kali. Dari kelas aku ada dua orang lagi yang disuruh push-up," ucap dia.
Akibat push-up ini, GNS mengalami sakit pada perutnya. Ia pun takut bersekolah lagi.
"Saya takut, takut disuruh push-up lagi (kalau datang ke sekolah)," ujar dia.
Kejadian yang menimpa GNS ini membuat pihak keluarga berencana memindahkannya ke sekolah lain.
Pihak keluarga berharap, tidak ada lagi siswa di sekolah tersebut yang diperlakukan demikian.
"Semoga tidak ada lagi yang diperlakukan seperti adik saya ini. Kasihan sudah 10 hari enggak mau sekolah dan enggak mau ketemu orang," ucap kakak dari GNS yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Sekolah SDIT Bina Mujtama, Budi, membenarkan adanya hukuman push-up yang dilakukan oleh pihaknya kepada GNS.