Perancang Singapore Membuat Kebaya Batik. Motifnya Unik Tapi Indah
Seorang seniman Singapore Toh Bee Suan menggabungkan bentuk seni Indonesia kuno dengan bentuk seni Singapura lainnya berjudul "kebaya mahal"
TRIBUNBATAM.id, SINGAPORE - Batik tulis adalah karya seni Indonesia yang bernilai seni tinggi, rumit dan tidak mudah membuatnya.
Setiap motif batik berbeda-beda, bahkan di Provinsi Kepri pun ada motif batik gonggong yang juga mulai populer.
Teknik batik kain Indonesia dikerjakan dengan penuh kesabaran dan perhatian terhadap detail yang luar biasa.
Tidak hanya saat melukiskan lilin dcengan canting, tetapi juga saat merendam kain dalam pewarna, semuanya membuat batik tulis ini sangat mendunia.
Tetapi ada cerita unik tentang batik tulis di Singapore.
Dalam pameran Pusat Warisan Melayu tentang batik, tujuh seniman Singapore ditugaskan untuk mempresentasikan karya seni tradisional mereka dalam sebuah pameran yang bertajuk "Lilin, Pewarna & Tenaga Kerja".
Seorang perancang Singapore bernama Toh Bee Suan menggabungkan bentuk seni Indonesia kuno dengan bentuk seni Singapura lainnya.
Toh Bee Suan membuat kebaya dari kain batik tulis yang diberi nama "Expensive Batik" atau "batik Mahal".
Namun, yang unik dari batiknya itu adalah motifnya.
Dilansir TribunBatam.id dari Coconuts.co, Toh Bee Suan melukis ratusan rambu-rambu lalulintas di kainnya.
Namun, lebih spesifik lagi, rambu yang dilukis, semuanya adalah tanda larangan yang tersebar di seluruh Singapore.
Mulai dari tanda larangan parkir, larangan berhenti, larangan merokok, larangan memberi makan merpati, larangan membawa durian ke dalam kereta api dan sebagainya.
"Kebaya Mahal", begitu ia menamakan hasil karyanya, adalah upaya Toh Bee Suan, untuk membuat motif batik khas Singapura yang memang terkenal ketat dalam urusan atur-mengatur.