Warga Dobrak Ruko, Ternyata di Dalamnya Ada Seratusan Imigran Bangladesh
Diduga para imigran Bangladesh ini sudah berbulan-bulan berada di dalam rumah pertokoan berlantai dua tersebut.
Warga Dobrak Ruko, Ternyata di Dalamnya Ada Ratusan Imigran Bangladesh
TRIBUNBATAM.id - Warga mendobrak rumah toko (ruko) yang dicurigai selama ini, ternyata di dalamnya terapat seratusan imigran Bangladesh, Selasa (5/2/2019) malam.
Ruko yang didobrak warga itu berada di kawasan Kampung Lalang, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara, terpaksa didobrak oleh warga, Selasa (5/2/2019) malam.
Pasalnya, warga mencurigai adanya aktifitas tak biasanya di rumah pertokoan tersebut.
Warga yang mulai curiga akhirnya beramai-ramai mendobrak ruko.
• Heboh, Bocah Kelas 1 SD Disunat Jin, Ini Kondisi Terakhir dan Pengakuan Orangtuanya
• Ramalan Zodiak Rabu 6 Februari 2019, Pisces Posesif, Gemini Singkirkan Ragu dan Libra Menyendiri
• Rayakan Imlek Bersama Anak, Veronica Tan Sempat Potong Rambut Nicholas Sean
• Jelang Laga Persib Bandung vs Persiwa Wamena, Akan Tambah Pemain Hingga Komentar Kapten Persib
Alhasil, informasi yang dihimpun Tribun Medan, setelah didobrak, warga kaget ternyata ada ratusan lebih warga imigran yang berasal dari Bangladesh.

Diduga para imigran Bangladesh ini sudah berbulan-bulan berada di dalam rumah pertokoan berlantai dua tersebut.
Bahkan beberapa warga di sana terlihat memberikan makanan lantaran para imigran dalam kondisi kelaparan.
Namun sayang tidak diketahui pasti apa maksud tujuan mereka berada di Medan.
Dikumpulkan di Mapolrestabes Medan
Saat berita ini diunggah, seratusan imigran tersebut telah dibawa ke Mapolrestabes Medan untuk pendataan, Rabu (6/2/2019) dini hari.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, ratusan warga Bangladesh ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki.
Masing-masing warga Bangladesh tersebut membawa tas yang hanya berisi pakaian.
Salah seorang Imigran bernama Mahbub (39) mengaku, awalnya tidak ada tujuan ke Indonesia karena semua mau kerja Ke Malaysia.
"Untuk usia 20 tahun ke atas. Dari Bangladesh kami satu kapal 27 orang. Semua ada grup. Kami sudah tiga bulan di Indonesia dikurung oleh agen."