Pegawai Pemkab Dinodai Tiga Orang, Kapolsek : Salah Satu Pelaku Tukang Ojek Langganan
Pegawai Pemkab di perkosa oleh tiga orang, salah satu pelaku merupakan tukang ojek langganannya.
TRIBUNBATAM.id - Pegawai Pemkab di perkosa oleh tiga orang, salah satu pelaku merupakan tukang ojek langganannya.
Pegawai ini bekerja di Pemkab Tulangbawang Barat dan ia masih berusia 20 tahun.
Ketiga pelaku diketahui berinisial HE (53), AN (30), dan SA, dua di antaranya merupakan warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat dan seorang lainnya adalah warga Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang.
Belakangan, Polsek Tulangbawang Tengah (TbT) Kabupaten Tulangbawang Barat berhasil menangkap dua di antara pelaku.
"Kedua pelaku ditangkap di rumah masing-masing, Jumat (1/2/2019) sekitar pukul 02.00 WIB," kata Kapolsek TbT Kompol Zulfikar M, Senin 4 Februari 2019.
Zulfikar mengatakan, dua pelaku yang sudah tertangkap, yakni HE dan AN, sementara SA sekarang masuk DPO (daftar pencarian orang).
• Ibu Jadi TKI, Siswi SMP Dicabuli Ayahnya Sendiri, Korban : Setiap Minta Jatah Selalu Lama
• Cekoki Istri Dengan Obat Tidur, Pria Ini Leluasa Nodai Anaknya di Samping Istri yang Tertidur Pulas
• Gegara Dilarang Main Game, Anak dan Ayah Tiri Baku Hantam, Sang Ayah Tewas, Begini Kronologisnya
Aksi pemerkosaan yang dilakukan HE, AN, dan SA terhadap korban terjadi pada Kamis 25 Januari 2019 sekitar pukul 18.00 WIB di sebuah gubuk di areal perkebunan karet, di pemekaran Tiyuh Panaragan.
Kejadian bermula ketika korban baru pulang bekerja di kantor Pemkab Tulangbawang Barat dijemput pelaku SA.
SA merupakan ojek abodemen korban lalu diajak pelaku ke rumah keluarganya yang berada di Gunung Mekar SP5.
Saat itu, korban tidak menaruh curiga dan setelah sampai, pelaku HE datang.
• Joni Syok Lihat Istri Ngamar Bersama Teman Karibnya, Joni Kalap dan Lakukan Ini
• Ketahuan Selingkuh Dengan Istri Orang Pria ini Bunuh Diri Pakai Tali Jemuran, Alasannya Bikin Geram
Pelaku langsung mengambil ponsel korban.
"Waktu diminta HP-nya, korban tidak mau dan memberontak, serta meminta segera diantarkan pulang," terang Zulfikar.
Bukannya diantar pulang oleh SA dan HE, korban malah dibawa ke rumah HE dan Kepada pelaku, korban kembali meminta diantarkan pulang tetapi, para pelaku tetap memenuhi permintaan korban.
Lalu, pelaku AN yang sudah ada di rumah HE, langsung mengajak korban pulang, dengan diiringi SA dan HE namun, AN ternyata tidak mengantar korban pulang.
AN malah membawa korban ke sebuah gubuk yang berada di areal perkebunan karet.