BATAM TERKINI

Cek Bakteri Jahat, Dinas Kesehatan Batam Turunkan Petugas Cek Kualitas Air Depot Isi Ulang

Untuk mengecek apakah ada bakteri jahat dalam air minum isi ulang, Dinkes Batam turunkan personel untuk mengambil sampel dan mengecek kualitas air.

youtube
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam dokter Didi Kusmarjadi 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mengingat sterilisasi air minum sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Batam ditambah banyaknya depot air minum, Dinas Kesehatan terus mengecek depot-depot air minum di Kota Batam.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi.

"Kita mengecek apakah ada bakteri-bakteri jahat yang ada di dalam kandungan air isi ulang dengan memanfaatkan tenaga di setiap Wilayah Kerja Puskesmas," ujar Didi, Senin (18/2/2019).

Diakuinya selama ini Dinkes Kota Batam terus melakukan pembinaan kepada depot-depot air minum di setiap kecamatan.

Sekaligus melaksanakan pengecekan secara rutin, untuk menjaga agar air galon isi ulang bebas dari penyakit.

Apabila kondisi air minum dikatakan layak, maka Dinkes akan mengeluarkan rekomendasi izin beroperasi.

Nyamar Jadi Pemulung, 2 Pemuda Dihajar Massa Setelah Mencuri Handphone Milik Sopir Mobil Box

93 Pegawai Honorer Tuntut Kejelasan Status, Ini Jawaban Walikota Batam HM Rudi

Banyak Orang Protes Cara Penagihan Utang Tanpa Kode Etik, OJK Gencar Berantas Fintech Ilegal

Siswi SMA Ini Dicabuli 2 Temannya, Pingsan Usai Diberi Minuman, Begitu Sadar Sudah Tak Berpakaian

Namun jika tidak, maka akan ada rekomendasi tak layak.

Pasalnya Dinkes tidak bisa menutup usaha, maka Dinkes telah bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.

"Secara prosedurnya yang tutup adalah Disperindag namun atas rekomendasi kita. Bukan kita yang tutup," katanya.

Setiap harinya, kata Didi, terdapat sekitar 10 sampai 15 depot yang diuji kehigenisannya.

Petugas Dinkes turun ke lokasi, dan melakukan uji layak air minum. Pihaknya juga menerima pengaduan dari masyarakat yang masih khawatir akan air isi ulang yang dijual.

"Seumpama ada kotoran hewan, kecoa atau lokasinya kumuh, itu laporkan aja. Nanti petugas kita datang untuk uji," tutur Didi.

Didi mengungkapkan khusus di Kota Batam terdapat 650 depot air minum.

Sejauh ini Dinkes berusaha mengecek semuanya, secara bertahap. Keterbatasan petugas lapangan yang mengecek, membuat pengecekan ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.

"Soal teknisnya kita akan ceknya sampling. Misalkan di Puskesmas Sekupang ada 20 depot. Itu yang disampling," katanya.

Sementara itu, apabila soal target, untuk 2019 ini Dinkes akan mengecek 50 persen dari semua jumlah depot yang ada di Batam. Dengan bantuan Puskesmas, ia optimis target bisa tercapai.

"Setiap puskesmas itu pastilah punya target masing-masing. Setiap wilayah kerja. Jadi kalau bisa semuanya dicek," kata Didi. (rus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved