WASPADALAH! Kerap Diabaikan, Ini Dia 5 Gejala Awal Leukimia Atau Kanker Darah, Memar hingga Ruam
Penyakit kanker termasuk kanker darah atau leukimia kadang baru terdeteksi saat penyakit sudah stadium tinggi. Lantas apa gejala awalnya?
TRIBUNBATAM.id - Penyakit kanker selalu menjadi momok bagi setiap orang. Apalagi, kanker darah atau leukimia.
Yang paling ditakuti karena terkadang gejala penyakit ini mirip gejala penyakit lainnya dan tidak terlalu terlihat
Leukemia, atau kanker sel darah, menyebabkan gejala halus dan mengejutkan di seluruh tubuh.
Leukemia adalah kanker darah dan sumsum tulang, keganasan yang menyebabkan produksi abnormal sel-sel darah tertentu.
Ketika sel darah yang tidak sehat mengaliri sel-sel sehat, fungsi darah mulai terputus dan bisa terjadi gejala-gejala fisik.
Penyakit ini bisa menjadi lebih buruk dengan cepat jika seseorang memiliki tipe yang dikenal sebagai leukemia akut.
• Ani Yudhoyono Ceritakan Awal Mula Dirinya Divonis Penyakit Kanker Darah: Tak Menyangka Sama Sekali
• Kondisi Terbaru Ani Yudhoyono Tulis Pesan Luar Biasa : Aku Bisa Melawan Kanker Ini
• Unggahan Ibu Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Awalnya Kaget tapi Tetap Bersyukur
• Cegah Penyakit Leukimia ke Anak Sejak Dini, Orangtua Perlu Lakukan Ini
Penyakit ini dapat berkembang perlahan dan memburuk dari waktu ke waktu jika memiliki leukemia kronis, menurut National Institute of Health.
Berikut ini gejala leukemia yang sering diabaikan.
1. Sesak Napas
Ketika seseorang lebih lemah dan lebih letih, mereka dapat mengalami sesak napas yang berasal dari anemia.
Dalam kasus yang lebih jarang, ada massa di dada.
"Mereka terengah-engah, kehabisan nafas. Berjalan melintasi ruangan mungkin sulit," jelas Dr. Levis.
2. Memar yang berlebihan atau spontan
Memar yang tidak dapat dijelaskan tanpa trauma fisik dapat menjadi salah satu gejala leukemia, menurut Pamela Crilley, DO, ketua departemen onkologi medis di Cancer Treatment Centers of America dan kepala onkologi medis di Eastern Regional Medical Center.
Memar yang tidak biasa adalah hasil dari jumlah trombosit atau pembekuan darah yang rendah, jelas Dr. Levis.