Pelaku Penembakan Brenton Tarrant Beri Kode Tangan dalam Persidangan, Ternyata Ini Maknanya
Tarrant sempat memberi gerakan tangan 'O', sebuah gerakan tangan yang biasa dikenal sebagai 'Ok sign', atau biasa digunakan untuk mengucapkan kata Oke
TRIBUNBATAM.id - Pelaku pembunuhan terhadap 51 orang jamaah Salat Jumat di dua masjid Selanda Baru, Brenton Tarrant, langsung diseret ke Pengadilan oleh pemerintah Selandia Baru, Sabtu (16/3/2019).
Pria asal Australia ini menggunakan baju tahanan berwarna putih, saat berada di Gedung Pengadilan Christchurch, Selandia Baru.
Tangannya diborgol.
Dua polisi berbadan tegap menjaganya.
Dia berada di ruang khusus, yang terpisah oleh kaca pembatas.
Tarrant diduga sudah menyadari ia dibidik oleh sejumlah kamera.
Dilansir The Daily Mail, Tarrant tersenyum di depan kamera.
• Aksi Teror Penembakan di Selandia Baru, Sejumlah Negara Kirimkan Simpati dan Ucapan Belasungkawa
• Ada Bebapa Nama Orang di Senjata Brenton Tarran Pelaku Penembakan di Selandia Baru
• Penembakan di Masjid Selandia Baru, Tragedi Terburuk Sejak 1943. PM Ardern: Ini Hari Terkelam Kita
• Pelaku Penembakan di Selandia Baru Mengaku Tak Bersalah dan Tidak Menyesal
Bahkan, Tarrant sempat memberi gerakan tangan 'O', sebuah gerakan tangan yang biasa dikenal sebagai 'Ok sign', atau biasa digunakan untuk mengucapkan kata Oke.
Ia beberapa saat membuat gestur itu, sebelum akhirnya mengatupkan kembali tangannya.
Gerakan tangan itu pun memunculkan kontroversi karena disebut-sebut punya makna khusus.
Brenton diyakini sengaja memberi gestur tangan itu.
Bukan untuk mengucap 'oke' atau 'saya baik-baik saja', tapi ada makna lain yang ingin ia kirimkan.
Tanda ok sign, selama ini memang dikenal sebagai salam di kalangan supremasi kulit putih atau white supremacy.
Media Inggris, The Guardian, sebagaimana dikutip dari Heavy.com, juga memastikan bahwa kode tangan itu adalah kode kalangan supremasi kulit putih.
Digunakannya kode tangan ini di kalangan white supremacy bermula sejak 2017.