Sutradara Hollywood Asal Blitar Livi Zheng Temui Gubernur Khofifah. Ada Proyek Baru Lho
Livi Zheng yang lahir di Malang dan besar di Blitar ini meminta dukungan dan restu dari Gubernur Jawa Timur terkait film terbarunya
TRIBUNBATAM.id, SURABAYA - Meskipun sudah sukses menjadi sutradara di Hollywood, Livi Zheng tak pernah lupa dengan asal usulnya, Blitar, Jawa Timur.
Kabar terbaru, sutradara Livi Zheng (29) pulang ke Surabaya dan bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (19/3/2019).
Ternyata, Livi Zheng temui Gubernur Khofifah untuk menyampaikan karya terbarunya yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Menurut sutradara muda dan cantik ini, ia akan meluncurkan film terbarunya bulan Juli 2019 mendatang.
Livi Zheng yang lahir di Malang dan besar di Blitar ini meminta dukungan dan restu dari Gubernur Jawa Timur terkait film yang diberinya judul "Bali Beats of Paradise".
Bukan sembarang film, karya Livi Zheng terbaru ini punya misi spesial lantaran mengangkat kebudayaan dan gamelan dari Bali dan Jawa.
"Jadi nanti Juli ini film 'Bali Beats of Paradise' akan tayang di Indonesia. Bulan November lalu sudah tayang di Amerika, dan bulan April juga akan tayang di Korea. Kedatangan saya juga sekaligus mengundang Bu Khofifah hadir di premiere," kata Livi Zheng usai pertemuan dengan Khofifah seperti dilansir Surya.co.id.
Film garapan Livi Zheng itu terinspirasi dari kisah suami istri, Nyoman Wenten dan Nanny Wenten.
Nyoman Wenten ini adalah pemain dan komposer gamelan, sedangkan Nanny Wenten adalah penari dan koreografer penyanyi pop Ametika Ricky Marteen.
Dalam film ini Livi juga berkolaborasi dengan Judith Hill, kontestan The Voice, partner duet Michale Jackson dan juga pemenang Grammy Award.
Setelah pemutarannya di Amerika, film "Bali Beats of Paradise" ini tercatat masuk seleksi nominasi piala Oscar kategori Best Picture.
Film ini sudah tayang di bioskop-bioksop Amerika November lalu dan akan segera tayang di Korea.
Livi Zheng yang juga martial artist ini mengaku film ini adalah mimpinya yang menjadi kenyataan.
Pasalnya, meski sudah tiga kali membuat lima film layar lebar, tiga di antaranya masuk box office, baru kali ini ia berhasil mengangkat cerita yang berunsur kesenian dan kebudayaan Indonesia.