Ashanty Kompak dengan Krisdayanti Datang ke Kampanye di GBK, Beralih Pilih Jokowi, Bagaimana Anang?
Di keluarga aku pada beda pilihan (capres dan cawapres) Azriel ikut aku, Aurel ke sana, dan Mas Anang enggak tahu, hanya dia dan Tuhan yang tahu
TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Istri Anang Hermansyah Ashanty menghadiri Konser Putih Bersatu yang merupakan kampanye pamungkas pasangan Jokowi-Maruf Amin di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
Di kampanye pamungkas tersebut, Ashanty bergabung dengan ratusan artis, termasuk penyanyi Krisdayanti yang merupakan mantan istri Anang.
Ditemui usai acara berlangsung, Ashanty mengaku jika dirinya beralih mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 ini.
Ashanty mengatakan, pada pemilihan presiden sebelumnya ia tidak mendukung Jokowi.
Namun sejak tahun 2017 lalu, istri Anang Hermansyah itu memantapkan hati beralih memilih Jokowi dan menyatakan dukungannya dengan hadir di Konser Putih Bersatu.
Ashanty beralih memilih Jokowi karena menilai pemerintahan Jokowi berhasil membawa perubahan khususnya pada bidang infrastruktur yang ia lihat saat berkunjung ke berbagai daerah.
“Buat kita mungkin biasa aja, tapi buat orang di pelosok-pelosok sana yang enggak pernah terjamah sudah dibangun infrastruktur itu sangat-sangat berguna bagi masyarakat yang mengalami kemajuan,” papar Ashanty.

Bagaimana Anang?
Ashanty mengatakan bahwa keluarganya sangat santai dalam menyikapi perbedaan pilihan politik berkait pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung.
Dikutip dari Kompas.com, Ashanty mengatakan, perbedaan tersebut justru menjadi momen untuk saling menghargai.
"Di keluarga aku pada beda pilihan (capres dan cawapres) Azriel ikut aku, Aurel ke sana, dan Mas Anang enggak tahu hanya dia dan Tuhan yang tahu pilih siapa," ucap Ashanty.
Untuk diketahui, Anang Hermansyah adalah anggota DPR RI periode 2014-2019 dari fraksi Partai Amanat Nasional.
Pada Pemilu dan Pilpres 2019 ini, PAN menjadi anggota koalisi
Ashanty mengaku tak mau memaksakan pilihan yang harus sama kepada anak-anaknya.
Ia membiarkan setiap anggota keluarganya untuk memiliki kebebasan dalam memilih, termasuk soal pilihan politik.