BATAM TERKINI
Polisi Kejar Pelaku, Begini Kronologis Kasus Penusukan di Sagulung Batam
Erda istri Firman, warga Sagulung Batam mengalami luka tusuk di atas betis sebelah kanan dan harus mendapat jahitan sebanyak 16 jahitan.
Polisi Kejar Pelaku, Begini Kronologis Kasus Penusukan di Sagulung Batam
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Jajaran Polsek Sagulung, saat ini mengejar pelaku penusukan di Sagulung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Sagulung AKP Riyanto, melalui Kanit Reskrim Polsek Sagulung Iptu Supardi, Senin (15/4/2019).
"Kita sudah datangi tempat kejadian perkara, anggota sudah mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari korban," kata Supardi.
Dia mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan.
"Kita kembangkan dulu ya, nanti perkembanganya kita sampaikan," kata Supardi singkat.
Di tempat terpisah melalui sambungan telepon Kapolsek Sagulung AKP Riyanto mengatakan pihaknya sedang rapat di Polresta Barelang.
Seperti diberitakan, sebelumnya hendak melerai suaminya yang sedang adu jotos dengan YI, Erda istri Firman, mengalami luka tusuk di atas betis sebelah kanan dan harus mendapat jahitan sebanyak 16 jahitan.
• Imigrasi Pastikan Kelvin Hong, Korban Penusukan Amat Tantoso Masuk Batam Secara Resmi
• Satu Keluarga di Sagulung Batam Dibacok Gara-gara Handphone, Pelaku Teman Anak
• Banyak Remaja di Sagulung Batam Jadi Pelaku Kejahatan, Jawaban Orangtua Mereka Mengejutkan
Erda saat ditemui di rumahnya menceritakan kronologis kejadian di mana awalnya YI pelaku penusukan datang ke rumahnya.
Saat pelaku datang suaminya langsung menanyakan kapan akan membayar HP yang mereka curi.
"Saat suami saya tanya, Yi langsung marah dan cakap kotor dan langsung mengambil pisau dari pinggangnya," kata Erda.
Dia mengatakan pisau yang digunakan pelaku sangat kecil.
"Jadi suami saya tidak melihat pisau itu suami saya langsung pegang baju Yi, setelah itu suami saya langsung jatuhkan Yi dan injak tangan Yi, saat itu pisaunya sempat terlempar,"kata Erda.
Dia mengatakan perkelahian sempat terjadi lama.
"Kebetulan di gang ini laki laki tidak ada belum pada pulang kerja, jadi tidak ada yang melerai, saya datang melerai, saya tidak tahu kapan pisaunya sampai menusuk atas betis saya," kata Erda.
