Gerombolan yang keroyok dan Tusuk Polisi di Pekanbaru Ternyata Geng Motor. Empat Orang Ditangkap

Para pelaku juga menyerang Rumah Sakit Syafira Pekanbaru, tempat para korban dirawat, sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Riau.

Tribun Pekanbaru
Empat anggota geng motor yang ditangkap setelah kelompoknya mengeroyok dan menusuk polisi 

TRIBUNBATAM.id, PEKANBARU - Polisi menangkap empat orang dari kelompok yang diduga menusuk tiga anggota polisi di Pekanbaru, Riau, Minggu (dini hari).

Empat terduga pelaku pengeroyokan dan penusukan terhadap tiga anggota polisi di Pekanbaru tersebut berhasil diringkus Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru.

Mereka diduga kelompok geng motor, masing-masing pelaku berinisial AA (23), F (19), GM (17), BI (23).

3 Anggota Polisi Dikeroyok dan Ditusuk Sekelompok Orang di Pekanbaru. Dikejar Hingga ke Rumah Sakit

Dikabarkan Fadli Zon Tak Lolos ke Senayan, Yunarto Wijaya Beberkan Beberapa Fakta Berikut

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun - Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang Meninggal Dunia di Medan

Geng motor ini bernama Lanang-Lanang Nekat (L2N).

Polisi menyebut, masih ada dua pelaku yang juga punya peran besar dalam kasus ini dan keberadaannya sedang diburu polisi.

Kedua pelaku yang saat ini buron tersebut berinisial AAN dan R alias Ren.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat ekspos kasus, Senin (22/4/2019) menjelaskan, terkait peristiwa ini, ada dua laporan polisi yang diterima.

Pertama, tindak pidana melakukan kekerasan terhadap orang secara bersama-sama, yaitu terhadap polisi yang menjadi korban.

Kedua, tindak pidana melakukan kekerasan terhadap objek secara bersama-sama, dalam hal ini RS Syafir,  Pekanbaru, tempat korban anggota polisi awalnya dirawat.

"Penangkapan ini dilakukan oleh Satreskrim Polresta Pekanbaru diback up Ditreskrimum Polda Riau. 4 orang pelaku berhasil diamankan, anggota geng motor. Sekarang kita masih pengembangan," kata Susanto.

Menyerang hingga ke rumah sakit

Satu orang pelaku tercatat pernah masuk bui sebelumnya dalam kasus curanmor.

Dalam kasus ini, sosok ini diketahui memberikan instruksi kepada temannya yang lain.

Peristiwa pengeroyokan hingga penusukan ini, awalnya dipicu oleh adanya salah paham.

"Sama-sama ngumpul di MTQ, lalu terjadi ketersingungan, salah paham. Masing-masing kelompok terjadi lempar-melempar, sampai akhirnya menimbulkan perbuatan melawan hukum," tutur Susanto.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved