Jangan Tinggal HP di Dalam Mobil, Simak 10 Cara Mencegah Handphone Meledak dan Terbakar
Ada beragam penyebab ponsel dapat meledak, seperti korsleting atau kesalahan saat isi daya. Simak 10 cara mencegah agar ponsel tak meledak.
TRIBUNBATAM.id - Beberapa kali berseliweran kabar yang menginformasikan adanya handphone mendadak meledak dan terbakar.
Sebut saja, kasus ledakan Galaxy Note 7 beberapa tahun lalu juga merek iPhone.
Ledakan tersebut kebanyakan dipicu dari masalah baterei ponsel.
Sebabnya, baterai jenis lithium-ion yang umum digunakan di ponsel dan perangkat mobile modern lainnya memang rawan terbakar atau meledak apabila rusak atau terekspos suhu tinggi.
Ada beragam penyebab mengapa sebuah ponsel dapat meledak, seperti misalnya korsleting atau adanya kesalahan saat pengisian daya.
Salah satu penyebab yang sering muncul adalah panas berlebih pada bagian dalam ponsel yang kemudian memicu terjadinya ledakan.
Misalnya, baru-baru ini seorang wanita asal Thailand mendapati ponselnya meledak setelah ditinggalkan di dalam mobil ketika siang bolong.
Perangkat tersebut rupanya kepanasan karena terpapar cahaya matahari terus-menerus.
Bagaimana cara mencegah agar ponsel tak meledak?
• Kronologi HP Meledak Saat Sedang Dicas di Pekanbaru Riau, Hal Ini Bisa Jadi Pemicu HP Meledak
• Kronologi CEO BUMN Malaysia Awalnya Tewas Akibat HP Meledak, Ternyata Dibunuh Istri dan Anak Tiri
• Pertolongan Pertama Pipi Robek Akibat HP Meledak saat Dipakai untuk Hentikan Pendarahan
Ada beberapa tips yang bisa diikuti. Simak selengkapnya berikut ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Times Now News, Jumat (26/4/2019).
1. Jangan pakai saat sedang di-charge
Sebaiknya jangan menggunakan ponsel dalam kondisi sedang diisi baterainya Saat di-charge, bagian dalam ponsel -terutama baterai- akan mengalami peningkatan suhu. Nah, ketika ponsel digunakan secara bersamaan dengan pengisian baterai, suhu akan meningkat lebih jauh karena sistem charging semakin terbebani dengan daya yang terkuras. Terlebih kalau penggunaanya "berat" seperti untuk bermain game. Kondisi ini disebut "parasitic load" dan sebaiknya dihindari karena ikut berdampak buruk pada ketahanan baterai, di samping meningkatkan suhu.
2. Gunakan charger asli dan berkualitas
Selalu gunakan charger original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Setiap vendor memiliki standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang memiliki kemampuan fast charging. Jangan ambil risiko dengan menggunakan charger non-original yang keluaran listriknya tak terjamin bagus. Ingatlah bahwa tak semua charger memiliki kualitas setara. Lebih baik memilih merek terpercaya daripada mengorbankan perangkat dengan memilih charger abal-abal. Salah-salah, bukannya menghemat tapi malah rugi karena perangkat rusak, bahkan terbakar atau meledak.
3. Hentikan charging saat baterai terisi 100 persen