VIRAL! Walau Tak Punya Telapak Tangan, Bocah Ini Juarai Olimpiade Menulis Nasional
Seorang gadis cilik yang tidak memiliki telapak tangan berhasil menjuarai olimpiade menulis nasional di Amerika Serikat.
lihat foto
TRIBUNBATAM - Sara Hinesley, seorang gadis cilik yang tidak memiliki telapak tangan berhasil menjuarai olimpiade menulis nasional di Amerika Serikat.
Bagi Sara Hinesley, menulis bukanlah sebuah masalah besar walaupun dia tidak memiliki telapak tangan.
Siswi kelas tiga dari Tiongkok ini berpindah ke Amerika Serikat pada tahun 2015 diadopsi oleh keluarga barunya di Amerika Serikat.
Mengutip dari Asiaone, Jumat (26/4/2019), Sara yang berusia 10 tahun dikethaui hanya bisa berbicara dan menulis bahasa Mandarin.
Tetapi sejak ia belajar berbahasa Inggris dengan bantuan saudara perempuannya yang berusia 10 tahun, Veronica, ia kini mampu mengikuti sebuah kompetisi menulis level nasional.
Kemampuannya menulis tulisan latin yang indah memenangkan hati para juri di Kontes Tulisan Tangan Nasional Zaner-Bloser.
• Selama 46 Tahun Bekerja, Algojo Ini Sudah Eksekusi 850 Orang Terpidana Mati
• Dituding Miliki Jakun, Lucinta Luna Posting Foto Miss Universe Australia, Ada Persamaan?
• Film Avengers : End Game Berdurasi 3 Jam, Berikut Tips Menahan Kebelet Pipis Sesuai Saran Medis
• TERBARU! Hasil Real Count Form C1, Jokowi Kuasai 21 Provinsi, Prabowo Menang di Provinsi Ini
Bahkan dengan kekurangannya Sara berhasil meraih penghargaan Nicholas Maxim 2019.
Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada para peserta penyandang kekurangan fisik, perkembangan tubuh, maupun intelektual.
Sara Hinesley menulis dengan memegang pensilnya di antara ujung-ujung lengannya.
Bahkan Sara berkomentar dalam sebuah wawancara bahwa menulis kursif itu "cukup mudah".
Bahkan, Sara membandingkan menulis alphabet kursif ini ibarat sebuah kesenian.
"Saya suka cara alphabet itu terbentuk."
Menurutku ini adalah semacam seni," katanya kepada media.
Juga dilaporkan bahwa Hinesley juga melukis, menggambar, dan memahat, bahkan semua kegiatannya ini dilakukan tanpa menggunakan prostetik tambahan ditangannya.
Menurut ibunya, Cathryn Hinesley, gadis yang bertekad besar itu menolak alat bantuan atau apa pun yang akan disediakan oleh orang tua maupun panitia.
