Dua Siswa Bersenjatakan Pistol Tembak Kawan-kawannya di Sekolah, Satu Tewas, Delapan Luka
Dua siswa membawa pistol menyerbu sebuah sekolah di daerah Denver, Amerika Serikatdan melepaskan tembakan pada teman-teman kelasnya, Selasa (7/5/2019)
TRIBUNBATAM.id, COLORADO - Dua siswa membawa pistol menyerbu sebuah sekolah di daerah Denver dan melepaskan tembakan pada teman-teman kelasnya, Selasa (7/5/2019).
Satu teman sekelasnya tewas sementara delapan lainnya luka-luka.
Dua korban penembakan di Sekolah Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM) di Highlands Ranch, pinggiran kota Denver, masih dalam kondisi serius, kata para pejabat medis.
• HEBOH Spanduk Tolak Ex Officio Bertebaran di Batam, Simak Sejumlah Fakta Dibaliknya!
• BREAKINGNEWS - Pamit Pergi Kuliah, Mahasiswi Jadi Korban Tabrak Lari di Depan Top 100 Batuaji Batam
• Artis Korea Han Ji Siong Tewas. Berhenti di Tengah Jalan Tol dan Turun Mobil. Ditabrak Taksi dan SUV
Yang lain stabil atau sudah keluar dari rumah sakit.
Sementara seorang anak lelaki berusia 18 tahun dinyatakan tewas di tempat kejadian, kata Sheriff County Douglas Tony Spurlock.
"Dua orang berjalan ke sekolah Stem, masuk jauh ke dalam sekolah, dan melibatkan para siswa di dua lokasi yang terpisah," kata Mr Spurlock seperti dilansir Reuters.
Dia mengatakan dalam wawancara singkat bahwa para tersangka, masing-masing bersenjatakan pistol, melepaskan tembakan di dua ruang kelas yang terpisah.
Devon Erickson (18) disebut sebagai salah satu tersangka, sementara yang lain diidentifikasi hanya sebagai remaja.
Deputi Sheriff tiba di sekolah yang terletak sekitar 40 km selatan Denver dalam waktu dua menit setelah mendapat laporan.
Sheriff tersebut langsung menahan kedua tersangka.
Stasion televisi Denver 7 melaporkan bahwa penembakan itu diduga bermotif balas dendam dan kemarahan terhadap teman-temannya.
Seorang tersangka menghadapi intimidasi dan bully karena ingin berganti kelamin dari perempuan ke laki-laki dan selama ini selalu menyatakan dirinya sebagai laki-laki.
Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Fernando Montoya mengatakan putranya yang berusia 17 tahun, seorang junior di Stem, ditembak tiga kali dan salah seorang teman putranya juga terluka.

Montoya berkata bahwa putranya memberi tahu bahwa seorang penembak masuk ke ruang kelasnya dan melepaskan tembakan.
"Dia bilang seorang pria mengeluarkan pistol dari kotak gitar dan mulai menembak."