ANAMBAS TERKINI
KM Bukit Raya Rusak, Bupati Anambas Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Minta Kapal Pengganti
Surat yang dikirim pada tanggal 26 April 2019 itu pun, ditujukan pemerintah daerah ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (jokowi)
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kapal Pelni yang cukup lama tidak terdengar kepastiannya, rupanya menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Abdul Haris pun berkirim surat yang berisi permohonan untuk mengganti KM Bukit Raya yang diketahui mengalami perbaikan karena kerusakan mesin.
Surat yang dikirim pada tanggal 26 April 2019 itu pun, ditujukan pemerintah daerah ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (jokowi).
"Sudah, dari Pemerintah Daerah sudah berkoordinasi terkait kapal Pelni," ujar Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra Jum'at (10/5/2019).
Ia menjelaskan, dalam surat yang ditembuskan ke Menko Kemaritiman, Menkopolhukam, Menhub, Gubernur Kepri, Dirut PT Pelni di Jakarta, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas di Tarempa, Pemerintah Daerah melalui Bupati meminta kepada Presiden Republik Indonesia untuk dapat menyediakan kapal Pelni yang baru, cepat, dan nyaman dengan jadwal pelayaran yang pasti sebagai kapal pengganti KM. Bukit Raya.
• BERITA PERSIB - Sikap Pelatih Persib Robert Rene Alberts Soal Tekanan dan Ekspektasi Tinggi Bobotoh
• Singapura Sahkan UU Anti Hoaks, Pelaku Bisa Kena Denda Rp 10 Miliar atau Penjara 5 Tahun
• Video Cuplikan Gol dan Highlight Chelsea Menang Adu Penalti vs Eintracht Frankfurt, Lolos ke Final
• Jadwal Final Liga Europa Chelsea vs Arsenal 29 Mei 2019, Final Kedua Bagi Kedua Tim
Ini penting agar kebutuhan masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas akan transportasi dapat terpenuhi. Dalam surat tersebut juga disampaikan kontribusi KM Bukit Raya yang melayani rute pelayaran sebanyak 2 kali sebulan dari dan menuju Anambas.
Hanya saja, kondisi kapal yang sudah tua serta jadwal pelayaran yang sudah tidak sesuai lagi dengn jadwalnya dikarenakan kapal yang sering rusak, menjadi pertimbangan lain dalam surat yang dilayangkan ke Presiden Republik Indonesia itu.
Kabupaten Kepulauan Anambas dengan kondisi geografis yang jauh serta berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, membutuhkan moda transportasi laut yang memenuhi standar, cepat, dan nyaman dengan rute pelayaran Tanjung Priok, Jakarta - Kijang - Anambas - Natuna - Pontianak.
"Wilayah Anambas yang sebagian besar terdiri dari lautan, dengan presentase 98,65 persen, dan kondisi cuaca yang ekstrem dengan gelombang tinggi yang kencang, menjadi pertimbangan lain juga dalam permohonan surat yang dilayangkan itu," ungkapnya.
Pihaknya pun menjawab diplomatis ketika disinggung apakah ada tindaklanjut, semisal balasan surat dari Pemerintah Pusat terkait permohonan kapal pengganti KM Bukit Raya itu.
• Google Doodle Hari Ini, Minarni Soedarjanto Legenda Bulutangkis Indonesia, Ini Sosoknya
• Anda PNS? Bersiaplah Libur Panjang Saat Lebaran, Total Libur 11 Hari, Ini Penjelasannya
Ia kemudian mengatakan, kalau koordinasi lebih intens berkemungkinan akan dilakukan dengan pihak-pihak terkait di Jakarta, terlebih untuk memenuhi kebutuhan transportasi menjelang arus mudik lebaran.
"Saya rasa begitu, untuk lebih jelasnya saya akan cek dulu," ungkapnya.
Minat masyarakat Anambas untuk bepergian menggunakan kapal Pelni memang terbilang tinggi.
Meski lama perjalanan yang memakan waktu hingga belasan jam hanya untuk sampai Kijang, Kabupaten Bintan, namun harga tiket yang terjangkau dengan kapal bertonase besar, dianggap masyarakat aman untuk membelah laut lepas keluar Anambas.
Selain kapal Pelni, terdapat kapal Sabuk Nusantara dengan tonase lebih kecil yang melayani rute-rute pulau kecil dan kapal ferry tujuan Tanjungpinang-Letung-Tarempa yang beroperasi dua kali dalam satu minggu.
Untuk transportasi udara, terdapat dua maskapai yang beroperasi pada masing-masing bandara, yakni Bandara Khusus Matak di Pulau Matak dan Bandara Letung di Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur.(tribunbatam.id/tyn)
