Ramadhan 2019

Setiap Orang Berbeda Drajat Puasanya, Berikut 3 Tingkatan Puasa Sesuai Kualitas Iman dan Takwa

Tidak semua puasa setiap orang sama drajatnya, jadi ada 3 tingkatan puasa yang disesuaikan dengan kualitas iman dan takwa. Kamu termasuk yang mana?

|
TRIBUNKALTIM/freepik
ilustrasi - Puasa di bulan Ramadhan 2019 

TRIBUNBATAM.id - Saat bulan suci Ramadhan, tentu umat muslim di seluruh dunia akan melakukan yang namanya berpuasa.

Berpuasa selama sebulan penuh saat masuknya bulan Ramadhan, tapi ternyata puasa Ramadhan itu ada 3 tingkatan.

Tingkatan yang disesuaikan dengan amal dan ibadah yang dikerjakan selama berpuasa.

Satu di antara metode olah batin yang diajarkan Allah SWT adalah puasa.

Dilihat dari semua kategori ibadah utama (mahdhah), puasa termasuk "spiritual fast charging" atau cara cepat meningkatkan kualitas spiritual bagi kaum beriman.

Dalam sebuah hadits Nabi SAW disebutkan puasa itu rahasia antara Tuhan dan hamba-Nya.

GEMPA HARI INI, Gempa 4.5 SR Guncang Mentawai, Sumbar, Minggu (12/5) 00.20 WIB, Berikut Info BMKG

3 Tingkatan Derajat Puasa Ramadhan oleh Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis

Hasil Kualifikasi GP Spanyol, Valtteri Bottas Kembali Pole Position, Hamilton-Vettel Nomor 2 dan 3

GEMPA HARI INI, Gempa 4.6 SR Guncang Tilamuta, Gorontalo, Minggu (12/5) 08.24 WIB, Berikut Info BMKG

 Rasulullah SAW bersabda: "Setiap kebaikan berpahala sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus pahala kebaikan, kecuali puasa. Itu adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberinya ganjaran." (HR Muslim)

Puasa juga sebagai cara efektif untuk menaklukkan musuh Allah bernama setan.

Dalam banyak ayat Alquran disebutkan, setan sebagai musuh yang paling nyata ('aduwwunmubiin) bagi manusia.

Kekuatan setan menggoda manusia tidak akan pernah maksimal tanpa perantara syahwat yang di-support oleh makanan/minuman.

Sementara saat kita berpuasa yaitu tidak ada asupan makanan sehingga menghancurkan, minimal mengurangi syahwat.

Artinya, dengan berpuasa setan tidak atau kurang mampu masuk untuk "merusak" ke dalam tubuh kita.

Dalam konteks ini, frekuensi manusia yang berpuasa memiliki level berbeda jauh dengan setan.

Saat level frekuensi berbeda, berpuasa bisa menjadi perisai bagi para pelakunya dari tinta dosa dan maksiat.

Dalam sebuah Hadits, Rasulullah SAW menyatakan: "Sesungguhnya setan akan mengalir dari aliran darah manusia, maka perlemahlah aliran darah itu dengan kondisi lapar." (HR Muttafaqun 'Alaih)

Inilah korelasi makna pada bulan puasa (Ramadan), setan itu dibelenggu seperti yang disabdakan Rasulullah SAW: "Apabila memasuki bulan Ramadan dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta dibelenggulah setan-setan."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved