Terkait Gerakan Massa pada 22 Mei 2019, Begini Kata Sandiaga Uno : Soal itu Kami Tidak Bisa Mendikte

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno angkat bicara soal isu gerakan massa

KOMPAS.com/Ryana Aryadita
Sandiaga saat membeli kue dari salah satu peserta OK OCE, di RPTRA Mutiara Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019) 

TRIBUNBATAM.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno angkat bicara soal isu gerakan massa yang disebut " people power" jelang pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.

Sandi menilai, gerakan massa pendukung menuju Ibu Kota tak bisa dilarang.

Pasalnya, hal tersebut merupakan keputusan relawan di daerah masing-masing untuk menyampaikan aspirasi.

"Soal itu kami tidak bisa mendikte dan lain sebagainya. Kami sampaikan, masyarakat masih menunggu langkah konkret dari penyelenggara pemilu untuk melakukan perbaikan," kata Sandi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).

Sandi menambahkan, meskipun para relawan akan melakukan aksi di kantor KPU, dia berharap bisa berlangsung dengan aman dan tertib serta tak melanggar hukum.

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 Hari Ini 18 Mei 2019, Laga Perdana Persib Bandung Jam 20.30 WIB

Ramalan Zodiak 18 Mei 2019, Libra Saatnya Travelling, Aquarius Bijak Ambil Keputusan, Taurus Dilema

Sosok Ira Trisusanti Korban Begal di Batam, Orangnya Ramah Suka bergaul dan Baik

Kubu Prabowo Tak percaya Mahkamah Konstitusi, Pakar Hukum Tata Negara: Jangan Tinggal di Indonesia

 

"Semua hal harus dalam koridor hukum dan taat konstitusi. Dalam koridor damai dan tenteram. Kita tidak ingin Indonesia itu tidak damai. Kita semua ingin semuanya damai tenteram," ujar mantan Wakil Gubernur DKI tersebut.

Dia menuturkan, sampai saat ini mereka masih tetap berbaik sangka kepada KPU, meskipun sebelumnya Bawaslu menemukan adanya pelanggaran dari penyelenggara, terutama dalam input data di Situng KPU.

Kesalahan input data tersebut, lanjut Sandi, diharapkan dapat segera diperbaiki sesuai hasil temuan Bawaslu.

"Banyak pelanggaran-pelanggaran lainnya yang kami harapkan diperbaiki sehingga Pemilu jurdil bisa dihadirkan untuk masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengimbau masyarakat untuk tidak terbawa dalam arus polemik politik yang saat ini sedang panas.

Menurut Herman, pelaksanaan tahapan Pemilu Legislatif hingga Pilpres di Sumatera Selatan telah berjalan dengan aman dan terbuka secara transparan sehingga apapun hasil dari pemilu tersebut diharapkan dapat diterima oleh masyarakat.

"Masyarakat Sumsel dapat menerima hasil penghitungan karena sudah sangat transparan dalam prosesnya, jika ada ajakan-ajakan untuk people power jangan mau," ungkap Herman, Selasa (14/5/2019). (Kompas.com/Aji YK Putra)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved