Perempuan Bercadar Tiba-tiba Muncul di Aksi 22 Mei. Polisi Lakukan Hal Ini untuk Tundukkan Dia

Berpakaian hitam-hitam dan mengenakan tas ransel, perempuan itu mendekati polisi yang tengah berjaga di kawasan tersebut.

Editor: Thom Limahekin
WARTA KOTA/henry lopulalan
TERORIS JAD--Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo menunjukkan gambar barang bukti hasil penangkapan sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5/2019) lalu. Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap delapan terduga anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di tiga lokasi yakni Bekasi, Tegal dan Bitung dengan barang bukti sejumlah bahan peledak, yang rencananya akan digunakan untuk peledakan di satu pos polisi di kawasan Jati Asih, Bekasi. 

TRIBUNBATAM.id - Kehadiran seorang perempuan bercadar dalam aksi unjuk rasa yang berhujung ricuh di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rabu (22/5/2019) lalu, sempat menarik perhatian polisi.

Berpakaian hitam-hitam dan mengenakan tas ransel, perempuan itu mendekati polisi yang tengah berjaga di kawasan tersebut.

Polisi sempat meminta perempuan ini melepaskan ranselnya dan tidak mendekati barisan Brimob yang tengah berjaga.

Namun lantaran tak diindahkan, polisi langsung menembakkan gas air mata ke arahnya.

Mabes Polri menegaskan masih memeriksa yang bersangkutan terkait motivasi dia mendekati kerumunan polisi pada Aksi 22 Mei tersebut.

Brimob menembakan gas air mata untuk membubarkan massa saat terjadi bentrokan di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Brimob menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa saat terjadi bentrokan di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berhujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Lagi diperiksa saat ini, dan pemeriksaannya akan dilihat sampai sejauh mana keberadaan yang bersangkutan, kemudian motivasinya apa masih didalami," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Sementara terkait benda yang dibawa perempuan tersebut dalam ransel, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu belum bisa memastikan.

Dia mengatakan penyidik masih mendalami isi ransel yang bersangkutan dan belum menyampaikan hasilnya kepada Divisi Humas Polri.

"Belum disampaikan oleh penyidik, baru diamankan aja. Ada tas, masih didalami apa isinya," imbuh Dedi.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan bepakaian hitam-hitam berjalan santai dari arah depan Gedung Jaya menuju ke Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

Massa mengetapel Brimob saat bentrokan dengan polisi di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Massa mengetapel Brimob saat bentrokan dengan polisi di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berhujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Aparat kepolisian dihampiri oleh seorang perempuan bercadar dengan pakaian hitam-hitam. Perempuan yang membawa tas itu, berjalan santai dari arah Gedung Jaya ke Gedung Bawaslu.

Dia berjalan santai sendirian. "Ibu mundur. Ibu mundur," kata seorang petugas kepolisian kepada ibu tersebut.

Namun, imbauan itu tidak dihiraukan. Tiga aparat kepolisian kembali mengingatkan dari jarak cukup jauh. "Ibu mundur. Ibu mundur." Tetapi peringatan itupun tidak kunjung dihiraukannya.

Brimob bertahan dari serangan massa saat bentrokan di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Brimob bertahan dari serangan massa saat bentrokan di sekitar Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi massa yang menuntut pengungkapan dugaan kecurangan Pilpres 2019 berhujung bentrok saat massa mulai menyerang polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Ibu duduk. Ibu duduk," kata seorang polisi dengan menggunakan pengeras suara.

Hingga akhirnya, aparat kepolisian terpaksa melakukan tindakan terukur dengan menembakkan gas air mata. Barulah perempuan itu memilih mundur.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perempuan Bercadar Pakai Tas Ransel di Aksi 22 Mei, Polri: Sedang Diperiksa dan Didalami.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved