BPN Prabowo - Sandiaga Mau Prabowo Jumpa Jokowi, Tetapi Ini Tuntutan Dasar BPN
Sandiaga Uno dan Andre Rosiade sudah berbicara tentang apa yang harus dilakukan Jokowi jika ingin bertemu dengan Prabo
TRIBUNBATAM.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sudah menanggapi rencana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu rivalnya Prabowo Subianto.
Sandiaga Uno dan Juru Bicara BPN Prabowo - Sandi Andre Rosiade sudah berbicara tentang apa yang harus dilakukan Jokowi jika ingin bertemu dengan Prabowo.
"Saran saya kalau mau rekonsiliasi, silakan telepon langsung Pak Prabowo. Keduanya kan selama ini berhubungan baik. Ajudan Pak Jokowi punya nomor telepon ajudan Pak Prabowo, bisa bicara langsung di telepon," kata Andre dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (25/5/2019).
Senada dengan Andre Rosiade, Sandiaga juga mengatakan Prabowo Subianto selalu membuka pintu untuk bersilaturahmi dengan Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih, usai gelaran Pilpres 17 April lalu, pertemuan yang diinginkan oleh Jokowi itu belum terwujud.
• Jumpa Jokowi dan Dapat Uang dari Presiden, Pedagang Korban Kerusuhan 22 Mei Ini Menangis
• Putra Ustaz Arifin Ilham Kenang Momen Azani Jenazah Ayahnya. Ini Pengakuannya
• Jokowi Ingin Bertemu dengan Prabowo, Sandiaga Usulkan Hal Ini
"Kita sampaikan untuk silaturahmi Pak Prabowo selalu membuka pintu dan menunggu waktunya kapan," katanya saat ditemui usai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menilai pertemuan antara Jokowi dan Prabowo bisa saja tinggal menunggu waktu.
Namun, dia belum memastikan kapan pertemuan tersebut bisa terwujud.
"Enggak ada, enggak ada, menunggu waktu saja, menunggu waktu Jokowi. Jokowi tentukan jam empat misalnya di Istana Bogor kita datang," ujarnya.
Namun demikian, pertemuan Jokowi dengan Prabowo sebagai upaya rekonsiliasi tidak bakal mengurangi niat BPN Prabowo - Sandiaga mendiskualifikasikan Jokowi dari Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Andre Rosiade dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat dengan tema MK Adalah Koentji, Sabtu (25/5/2018).
Andre Rosiade berujar, pihaknya akan tetap menggunakan jalur Mahkamah Konstitusi (MK) dalam melakukan gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum di Pipres 2019.
“Terlepas dari rekonsiliasi, target kami tentu MK bisa mendiskualifikasi Pak Jokowi dan menetapkan Pak Prabowo untuk dilantik 20 Oktober 2019,” tegas Andre Rosiade.
Andre Rosiade menyarankan, jika memang Jokowi ingin rekonsiliasi seperti sikap yang ditunjukkan TKN maupun Istana, maka bertemulah dengan Prabowo Subianto tanpa perlu ada deal-deal politik, tidak lewat perantara maupun calo.
“Karena pertemuan itu tidak mengurangi semangat kami untuk mendiskualifikasi Pak Jokowi di MK," ucapnya.
"Silakan saja telepon langsung Pak Prabowo dan tidak usah basa-basi mengaku ingin bertemu tetapi tak ada langkah konkret dari Jokowi," imbuhnya.
“Ajudan Pak Jokowi silakan telepon ajudan Pak Prabowo, bicara di telepon, “Pak Prabowo kapan ngobrol-ngobrol, bisa di Istana, Kertanegara, di Hambalang, bisa di tempat lain,” papar Andre Rosiade.
Prabowo Subianto pernah mengalami dua kali kekalahan saat maju dalam kontestasi Pilpres, yakni saat menjadi Cawapres pendamping Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 2009, dan saat menjadi Capres didampingi Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan hasil Pilpres 2019 lebih cepat dari rencana semula 22 Mei 2019.
Hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 dalam rapat pleno KPU Senin malam menunjukkan, Jokowi menang di 21 provinsi dan Prabowo menang di 13 provinsi.
