Sebelum G30S/PKI, Soeharto Dapat Kiriman Patung Batara Guru, Kata Ajudannya, Ini Reaksi Soeharto
Namun, berbagai cerita seputar kehidupannya selama menjadi prajurit dan kepala negara masih terus dicari oleh publik.
TRIBUNBATAM.id - Presiden ke-2 RI Soeharto telah lama wafat.
Namun, berbagai cerita seputar kehidupannya selama menjadi prajurit dan kepala negara masih terus dicari oleh publik.
Kisah hidup sang presiden itu mulai dibeberkan oleh orang-orang yang mengaguminya.
Soeharto lahir di Bantul pada 8 Juni 1921.
Soeharto wafat di Jakarta pada 27 Januari 2008.
• Beberapa Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Petir, Ini Tips Aman dari Petir
• Raffi Ahmad Unggah Foto Nagita Tidur di Pesawat, Komentar Pedangdut Siti Liza Buat Netizen Geram
• Polisi Jaga di Pelabuhan Punggur Akui Tak Mudik Karena Tugas, Pemudik: Terima kasih, Pak Polisi
• Raffi Ahmad Ingin Istrinya Nagita Slavina Hamil Kembar Tiga, Begini Pengakuannya

Satu kisah tentang Soeharto yang selalu diingat, di antaranya berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI.
Nama Soeharto dan peristiwa G30S/PKI menjadi dua hal yang cukup sering dibicarakan dalam sejarah perjalanan bangsa.
Satu di antaranya adalah kisah yang disampaikan oleh mantan ajudan Soeharto, Wahyudi.
Kisah soal Soeharto itu disampaikan Wahyudi dalam buku berjudul "Pak Harto The Untold Stories", terbitan Kompas tahun 2012 lalu.
Dalam buku itu, Wahyudi mengungkapkan adanya sebuah peristiwa di rumah Soeharto menjelang terjadinya peristiwa G30S/PKI.
Saat itu, dia sedang bertugas di pos jaga.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengantarkan sebuah bingkisan.
Wahyudi mengungkapkan, pengantar bingkisan itu adalah seorang pria paruh baya.
"Saya tanda tangani resi tanda terima kemudian membawanya ke ruang belakang," kenang Wahyudi.
Saat dibuka, ternyata isi bingkisan itu adalah patung Batara Guru.