Partai Gerindra Tetap pada Pendirian, Tidak Mau Bergabung dengan Koalisi Jokowi, Ini Kata Jubir BPN
Partai Gerindra tetap bertahan pada sikapnya sebagai oposisi pemerintah pasca Pilpres 2019.
TRIBUNBATAM. id - Partai Gerindra tetap bertahan pada sikapnya sebagai oposisi pemerintah pasca Pilpres 2019.
Kendatipun ada rumor yang menyatakan kalau Presiden RI Jokowi sempat menawaran posisi menteri kepada partai politik besutan Prabowo Subianto itu, namun Gerinda tetap bergeming.
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan partainya belum memikirkan peluang untuk bergabung ke koalisi pemerintahan Joko Widodo jilid II.
Andre Rosiade mengatakan Gerindra saat ini tengah fokus menyiapkan persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Bahkan, Andre Rosiade meyakini pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan menang di MK.
• Menhan Ryamizard Ryacudu: Saya Sudah Tanyakan Satu Persatu Anggota Kopassus, Mereka Tidak Terlibat
• Kapolri Tito Karnavian Tegaskan Polri Tidak Sebutkan Kivlan Zein sebagai Dalang Kerusuhan 21-22 Mei
• Ini Jawaban Maruf Amin Soal Langkah BPN Prabowo - Sandiaga Persoalkan Statusnya di Dua Bank
• Mahfud MD Tanggapi Soal Status Maruf Amin di Dua Bank, Tapi Mahfud Enggan Tanggapi Ini, Mengapa?
"Ya fokus kami sekarang masih di MK. Kami fokus menghadapi gugatan yang akan kami ajukan ke MK. Belum terpikir sedikitpun soal bergabung," ujar Andre saat dihubungi, Rabu (12/6/2019).
Andre Rosiade menilai wajar pernyataan Jokowi tersebut.
Dia mengatakan jika menang di MK, Jokowi tentu ingin koalisi pemerintahannya ke depan sangat kuat.
Karena itu, dia menilai Jokowi ingin terus menambah kekuatan di dalam koalisinya ke depan agar pemerintahan berjalan efektif.
"Beliau merasa sebagai pemenang. Tentu beliau ingin mengajak teman-teman. Saya rasa itu hal biasa dalam politik. Bahwa ingin menambah teman di koalisi, di barisan. Hal itu yang biasa dalam politik untuk menambah kekuatan ya. Kami maklumi, itu hak beliau," tutur Andre.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo membuka pintu selebar-lebarnya bagi partai politik oposisi untuk bergabung bersama partai politik pendukung pemerintah periode 2019 - 2024.
Ajakan itu terutama ditujukan kepada Partai Gerindra yang dipimpin rival Jokowi dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Sebagaimana dikutip dari wawancara khusus dengan Jakarta Post, Rabu (11/6/2019) kemarin, Jokowi mengaku, membuka diri bagi siapa saja yang ingin bekerja sama membangun negara.
“Saya terbuka kepada siapa saja yang ingin bekerja sama untuk mengembangkan dan membangun negara bersama,” ujar Jokowi saat ditanya spesifik mengenai kemungkinan masuknya Gerindra ke koalisi pendukung pemerintah.
“Sangat tidak mungkin bagi kami untuk membangun negara sebesar Indonesia sendirian. Kami membutuhkan kerja bersama,” lanjut Jokowi.