Disebut Ali Ngabalin Menyenangi Partai-partai Pendukung Kubu 02, Begini Reaksi Rocky Gerung
Disebut Ali Ngabalin Menyenangi Partai-partai Pendukung Kubu 02, Begini Reaksi Rocky Gerung
Disebut Ali Ngabalin Menyenangi Partai-partai Pendukung Kubu 02, Begini Reaksi Rocky Gerung
TRIBUNBATAM.id - Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan reaksi terhadap pernyataan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara CNN Indonesia Layar Demokrasi, Selasa (18/6/2019).
Tim Kuasa Hukum BPN memberikan tudingan ke presiden petahana tentang adanya penyalahgunaan anggaran untuk kepentingan Pilpres 2019.
Pembawa acara lalu bertanya pada Ali Ngabalin soal tudingan BPN ke calon presiden Joko Widodo (Jokowi).
• Poin & Hasil Sidang Kedua Sengketa Pilpres 2019, hingga Jawaban KPU, TKN hingga Bawaslu
• Sidang Kedua Sengketa Pilpres 2019, Yusril Ihza Mahendra Kutip Ayat Alquran Singgung Persengketaan
• Hasil Persib Bandung vs PS Tira Persikabo, Bojan Malisic Cetak Gol, Skor Imbang Babak Pertama
"Sudah tepat belum menurut Anda atau salah alamat apa yang ditujukan mereka?," tanya pembawa acara.
"Ya keliru lah, kalau ini dijadikan paramater tentang abuse of power dan menggunakan anggaran dan lain-lain," ujar Ali Ngabalin.
"Dia sederhana sekali dilihat dong program Jokowi itu apakah baru seminggu, sebulan, atau setahun dibikin saja."
"Jadi kalau hari ini dia berteriak seenak perutnya berteriak se-dahsyatnya orang mengemukakan pendapat dan pikiran di media sosial ya dengan gampang tapi jangan lupa teman-teman lawyers itu juga sedang mempersiapkan jawaban-jawabannya. Sampah semua ini."
Diminta menanggapi pernyataan dari Ali Ngabalin, Rocky menganggap tudingan dari BPN itu sangat bersifat prinsipil.
"Prinsipil, karena apa dia jadi prinsipil karena petahana, presiden tidak cuti, kan itu problemnya," ujar Rocky.
Namun, jika disebutkan dalam problem tersebut, kubu 01 dianggap akan berlindung pada keputusan Mahkamah Konstitusi.
"Saya katakan secara etis kan kita mau naikkan kualitas politik kita, taraf kita berdemokrasi enggak terlalu diatur dengan itu, ada ethical imperative (keharusan beretika) dari manusia untuk sedikit beradap," ujar Rocky.
• Polisi Amankan Warga Garut yang Deklarasikan Sensen Komara Sebagai Rasul dan Negara Islam Indonesia
• Heboh! Pasangan Suami Istri di Tasikmalaya Suguhkan Hubungan S3ks Live kepada Anak Dibawah Umur
"Kalau misalnya yang melakukan kebijakan itu bukan presiden tapi wakil presiden kan enak, presiden cuti, sekarang presiden ambil keuntungan dari surplus kekuasaan itu, itu soalnya jadi itu yang membuat orang merasa bahwa ada yang tidak sopan kelakuan presiden itu," tambahnya.
Walaupun secara hukum dianggap legal, namun menurut Rocky harus ada kode etiknya.
"Masalahnya kan faktanya petahana masih punya power, lawannya oposisi tidak punya power jadi dia bisa pakai itu dengan sendirinya," kata Rocky.
"Itu dalil yang sudah dikelotokin segala macam dan masih berlaku, itu pentingnya cuti supaya lepas dari kemungkinan untuk abuse of power."
Pembawa acara lalu bertanya soal lamanya jika capres harus cuti selama masa kampanye.
"Jangankan 8 bulan, mau 10 tahun, bukan jumlah bulannya tapi keinginan dari petahana mengatakan oke saya punya potensi menyelahkan kekuasaan karena itu hukum besi kekuasaan," jawab Rocky.