Mahfud Sebut Bagaimana Debat Hakim Konstitusi Sebelum Putuskan Sengketa Pilpres, Begini Dinamikanya
Argumen di sidang sengketa hasil Pilpres 2019 merupakan hal biasa dan bahkan rapat bisa menjadi sangat tegang.
TRIBUNBATAM.id - Argumen di sidang sengketa hasil Pilpres 2019 merupakan hal biasa dan bahkan rapat bisa menjadi sangat tegang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Mahfud MD saat dirinya tersambung melalui teleconference di program 'Apa Kabar Indonesia Malam' tvOne, Minggu (23/6/2019).
Mulanya, Mahfud MD memaparkan apa saja yang mungkin menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan persengketaan hasil Pilpres.
Dia lantas memaparkan bagaimana kira-kira alur untuk memperoleh putusan tersebut.
"Semua harus menyatakan pendapat. Jadi semua hakim yang 9 itu diminta bicara satu per satu dan ketuanya bicara terakhir."
"Menurut anda bagaimana ini apa dikabulkan, ditolak, dikabulkan sebagian, atau bagian-bagian mana yang harus diberi catatan," imbuh Mahfud.
Mahfud menjelaskan, jika putusan para hakim MK adalah sama, maka akan terjadi aklamasi.
Namun, paparnya, jika putusan berbeda, rapat tersebut bisa berlangsung alot.
• BP Batam Akan Revisi Perka Nomor 10, Ini Alasannya
• Kevin Aprillio Diserang Berbagai Ancaman Selama 4 Tahun Tutupi Fakta Miliki Hutang Hingga Rp 17 M
• 8 Gempa Kuat Terjadi Senin Pagi Dari Gempa 4.3 SR Tasikmalaya hingga Gempa Tektonik 7.7 SR di Maluku

"Berlangsung lama, adu argumen, adu data bahkan bisa sampai disenting opinion. Ada hakim menyatakan berbeda. Itu bisa saja di dalam proses itu," kata Mahfud.
Namun, Mahfud mengaku, pihak MK juga tidak menutup kemungkinan bahwa pertimbangan yang terjadi di tengah masyarakat juga menjadi bahan pertimbangan putusan MK.
"Tapi itu jarang sekali. Biasanya masalah-masalah yang timbul di tengah masyarakat sudah diperdebatkan di dalam persidangan sehingga apa yang diputus hakim semua diambil dari persidangan," jelas Mahfud.
Mahfud juga menyebutkan, rapat nantinya bisa sangat tegang.
Bahkan, ujarnya, pukul meja dan berdiri sambil menuding-nuding adalah hal yang biasa.
"Bisa saling adu argumen, bisa ada yang sampe pukul meja segala kalau sudah emosi itu," kata Mahfud.