KARIMUN TERKINI
Dirut PDAM Tirta Karimun Minta Maaf Atas Putusnya Pasokan Air, Minta Masyarakat Mengerti Kondisi
Di bulan Juni 2019, pasokan air PDAM ke daerah Tebing dua kali terputus total. Warga sengsara karena sulit mandi, memasak
Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Karimun, terutama di wilayah Kecamatan Tebing telah kembali menikmati pasokan air bersih.
Sepanjang Juni 2019, pasokan air bersih PDAM ke wilayah Tebing putus dua kali. Putusnya pasokan berlangsung berhari-hari, mulai
Minggu (16/6/2019) hingga Senin (17/6/2019) dan Minggu (23/6/2019) hingga Senin (24/6/2019).
"Alhamdulillah sekarang sudah hidup. Kemarin itu sampai dua kali. Sekali matinya pun sampai dua tiga hari," kata seorang warga perumahan Sinar Indah I Tebing,
Dwi Kurnia, Jumat (28/6/2019).
Ia menyebutkan, putusnya aliran air membuat warga perumahan kesulitan mendapakan air bersih. Sebab, sumber air ke rumah-rumah hanya dari PDAM.
"Kalau sudah mati ya jadi susah. Jangankan nyuci baju, buat mandi sama nyuci piring saja susah. Kita ya terpaksa minta air sama developer atau pakai air galon," paparnya.
Penyebab terhentinya pasokan air ke pelanggan adalah karena rusaknya pipa induk PDAM di kawasan Bukit Carok dan Pamak.
Memang begitu mengetahui ada jaringan yang rusak, petugas PDAM langsung turun melakukan perbaikan. Hanya saja terkadang perbaikan memakan waktu lebih satu hari.
Direktur Utama PDAM Tirta Karimun, Indra Santo juga membenarkan adanya kerusakan. Dimana penyebab kerusakan adalah karena jaringan pipa yang memerlukan peremajaan.
• Batam Jadi Tempat Pembuangan Limbah Plastik, DPRD Batam Mintak Limbah Dikembalikan Kenegara Asal
• Kecewa, Prabowo Konsultasi ke Tim Hukum, Sisipkan Pesan Khusus ke Loyalis agar Tetap Berjuang
Indra mengatakan pihaknya terus berupaya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat kedepannya. Pihaknya, berharap masyarakat dapat mengerti kondisi tersebut.
"Kita meminta maaf kepada pelanggan. Kita berharap masyarakat dapat mengerti, karena ini bukan disengaja melainkan memang kondisi sudah harus diganti," ujarnya. (ayf)
