Kisah Jenderal Soedirman, Bergerilya di Hutan dan Menghadapi Sosok yang Paling Ditakuti

Bahkan, dalam kondisi sakit, dan ditandu oleh pasukannya, Jenderal Sudirman juga rela keluar masuk hutan untuk bergeriliya.

TRIBUN BOGOR
Jenderal Sudirman 

TRIBUNBATAM.id -  Nama besar Panglima TNI Jenderal Sudirman tentu tak perlu lagi diragukan.

Jenderal Sudirman pernah menjadi incaran pihak militer Belanda.

Itu terjadi saat Jenderal Sudirman memimpin langsung perang gerilya melawan aksi Agresi Militer Belanda.

Nama Jenderal Sudirman memang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

Jasanya begitu besar bagi republik.

Sebab, Jenderal Soedirman merupakan orang yang memimpin perang gerilya melawan pasukan Belanda.

Bahkan, dalam kondisi sakit, dan ditandu oleh pasukannya, Jenderal Sudirman juga rela keluar masuk hutan untuk bergeriliya.

Berkat apa yang dilakukannya itulah, semangat TNI saat itu untuk mempertahankan kemerdekaan tetap terjaga.

Tribunbatam.id melansir TribunJatim.com, Belanda pun melakukan berbagai cara, agar perlawanan yang dilakukan oleh para tentara republik bisa segera dipadamkan.

Satu di antara caranya dengan mengirimkan berbagai jenderal terbaik mereka.

Seorang jenderal yang dianggap mumpuni dan sebanding dengan Jenderal Sudirman adalah Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor.

Berdasarkan buku "Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia", karya J A de Moor, Spoor memang pernah bertugas di Indonesia.

Tepatnya dari 31 Januari 1946 hingga 25 Mei 1949.

Sayang, nama Spoor kurang populer bagi masyarakat Indonesia.

Masyarakat hanya diajarkan untuk mengkultuskan Sudirman, namun tidak diajarkan untuk mempelajari musuhnya.

Padahal, Spoor merupakan rival dari Jenderal Sudirman.

Donald Trump Sambut Kemenangan Jokowi di Jepang dengan Acungkan Jempol dan Kasih Permen Karet

Status WhatsApp Nanti Bisa Share ke Facebook, InstaStory hingga Layanan Google

Spoor merupakan pemimpin militer terakhir Belanda yang ada di Indonesia.

Dia pulalah yang menjadi otak dalam aksi polisionil Belanda, atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer Belanda pada tahun 1947 dan 1948.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved