Mendadak Terkenal Setelah Viral 'Teknik Cangkok Pisang', Begini Kisah Pak Ndul, YouTuber Asal Madiun
Ditemui di rumahnya, Pak Ndul menceritakan awal mula ia terjun di dunia YouTube. Ia mengaku sudah mulai belajar YouTube sejak Oktober 2017
TRIBUNBATAM.id - "Untuk menjadi terkenal itu mudah, tapi untuk mempertahankanya susah," kata Agung Sukoco atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Ndul, saat ditemui di rumahnya, di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Selasa (25/6/2019) siang.
Videonya berjudul Pak Ndul - Teknik Cangkok Pisang viral setelah dibagikan seorang pengguna facebook bernama Ady Nurhandono.
Video berdurasi 10 menit 11 detik itu telah dibagikan sebanyak 59 ribu kali, dan mendapat 7.944 komentar.
Ditemui di rumahnya, Pak Ndul menceritakan awal mula ia terjun di dunia YouTube. Ia mengaku sudah mulai belajar YouTube sejak Oktober 2017, secara otodidak.
Beratus-ratus jam ia habiskan untuk menonton tutorial atau tips dan trik menjadi YouTuber.
• Ladies Begini Lho Cara Cuci Motor Sendiri Agar Terlihat Kinclong dan Bersih
• Tempat Belanja Oleh-oleh Murah Saat Wisata di Singapura, Mustafa Centre Buka 24 Jam
• Bocoran Realme, Bakal Rilis Realme X Edisi Spider-Man: Far From Home
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 29 Juni 2019, Aries Tergoda, Aquarius Dituntut Jujur, Sagitarius Kencan
"Saya menghabiskan waktu itu ratusan jam untuk belajar, apa sih itu YouTube bagaimana sih YouTube itu. Biasanya malam hari saya habiskan waktu untuk mencari-cari dan melihat tutorial dan refrensi di YouTube," katanya.
Kemudian, ia membuat tim content creator YouTube beranggotakan enam orang bernama Wagu, kependekan dari Waton Guyon.
Ia dan timnya membuat video berisi guyonan yang diperankan oleh empat orang talent.
Saat itu, ia dan adiknya Handoko yang bertugas mengambil gambar dan mengatur adegan.
Konten video yang dibuat berisi guyonan berbahasa Jawa. Namun, ternyata kontennya kurang bisa diterima oleh semua orang.
Kemudian, ia dan teman-temannya mencoba membuat dalam versi bahasa Indonesia.
Namun, ternyata pesan atau makna guyonan justru kurang mengena penonton.
"Ketika kita bikin pakai bahasa Indonesia, tidak ada soulnya. Jadi kurang hidup, lucunya itu, kurang asik. Jadi agak garing, karena kita basicnya bahasa Jawa, pakai bahasa Indonesia," kata Pak Ndul.
Kemudian, akhirnya dia mengubah konsep konten. "Saya coba masuk, munculah karakter Pak Ndul. Itu mulainya Desember 2018, lalu. Masih di akun yang sama," katanya.
Ternyata, kata Pak Ndul, karakter Pak Ndul bisa lebih diterima penonton YouTube.