Pangdam Perintahkan Ini Usai Kopda Lucky Tewas Dikeroyok Pria Berbadan Kekar

Kopda Lucky meninggal dianiaya pria bertubuh kekar di depan tempat hiburan, Altitude The Club Manado, Kawasan Megamas pada Sabtu (29/06/201

TRIBUN MANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Jenazah Kopda Lucky Prasetyo saat akan dibawa untuk dimakamkan 

TRIBUNBATAM.id -  Kasus Kopda Lucky Prasetyo, anggota TNI yang tewas dibunuh di depan tempat hiburan malam di Manado menjadi perhatian banyak orang.

Perkembangan terbaru, kasus Kopda Lucky Prasetyo ini kini ditangani oleh Pangdam

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang langsung mengambil langkah pencegahan melebarnya kasus tersebut.

Diketahui, Kopda Lucky meninggal dianiaya pria bertubuh kekar di depan tempat hiburan, Altitude The Club Manado, Kawasan Megamas pada Sabtu (29/06/2019).

Polisi telah menetapkan tersangka yakni A (32), H (35) dan AS (34), ketiganya warga Kota Manado sedangkan korban yakni Kopda Lucky meninggal yang meninggal dunia, dan dua rekannya A dan AH yang dirawat di rumah sakit.

Sajian Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Berada di Thailand, Ternyata Ada Rujak

Ariel Akui Lirik Lagu Wanitaku Ditujukan ke Seseorang, Apakah Luna Maya? Simak Link Download

 

Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav M Jaelani mengatakan Pangdam Mayjen TNI Tiopan Aritonang langsung melkaukan langkah pencegahan peristiwa tersebut berkembang luas.

"Untuk mencegah hal tak baik terjadi di Kota Manado.

Pangdam langsung memerintahkan komandan satuan, asisten kodam untuk mengendalikan seluruh anggotanya," kata Kolonel Kav M Jaelani saat konferensi pers di Mapolresta Manado pada Minggu (30/06/2019)

Katanya, saat kejadian Pangdam Mayjen TNI Tiopan Aritonang sedang berada di luar daerah.

Namun, langsung kembali ke Manado.

"Tadi (Minggu) dari jam 10 karena ada kejadian ini, (Pangdam) kemudian kumpulkan seluruh perwira untuk mengendalikan supaya seluruh anggotanya mempercayakan hal ini kepada pihak polri dalam memproses hukum ini," jelasnya

Danpomdam XIII/Merdeka Kolonel CPM Antonius Widodo mengakui korban adalah anggota TNI dan pelakunya warga sipil.

Namun, pihaknya akan memberi saksi kepada anggota yang melampaui perintah yang sudah disampaikan.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo mengatakan kejadian tersebut berawal dari cekcok antara korban dan temannya dengan para tersangka.

"Ini kejadian salah paham, di mana korban dan pelaku, mereka mempunyai teman masing-masing, akhirnya terjadi penganiayaan," katanya.

Kombes Ibrahim Tompo mengungkapkan kasus tersebut terungkap atas kerjasama Polresta Manado dan Polisi Militer Kodam Merdeka yang melakukan olah TKP dan pemeriksaan 7 saksi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved