KILAS SEJARAH

Saat BJ Habibie Ngamuk Ditekan Soal Kasus Timtim, Dubes Jepang Sampai Malu: Jangan Main Gertak!

Saat BJ Habibie ngamuk ditekan soal kasus Timtim, dubes Jepang sampai Malu: jangan main gertak!

TRIBUN LAMPUNG
Kemarahan BJ Habibie Saat Ditekan Soal Kasus Timtim, Dubes Jepang Sampai Malu: Jangan Main Gertak 

TRIBUNBATAM.id -  Presiden Ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie pernah marah besar terhadap para duta besar (dubes) dari negara lain.

Kemarahan Habibie tersebut terkait tekanan luar negeri terhadap Indonesia soal kasus Timor Timur (Timtim).

Kekuasaan Soeharto tumbang saat badai krisis moneter menerpa Indonesia pada 1997 hingga 1998.

Sehingga, pada medio 1998 Soeharto pun mengundurkan diri.

 

KPU Anambas Ajukan Anggaran Pilkada 2010, Berapa Jumlahnya? Begini Kata Jufri Budi

HP ANDROID TERBARU 2019 - Spesifikasi Oppo Reno 10x Zoom yang Cocok untuk Traveler

Soeharto kemudian digantikan oleh Habibie.

Saat menjadi presiden, sejumlah kebijakan pun diambil oleh Habibie.

Satu di antaranya terkait kemerdekaan Timor Timur.

Ada sebuah kisah menarik terkait proses pemisahan Timor Timur dari Indonesia.

Itu seperti yang terdapat dalam buku "MR Crack dari Parepare" karangan A Makmur Makka, tahun 2018 lalu.

Buku itu menceritakan Habibie pernah marah besar kepada lima orang duta besar dari luar negeri.

Penyebabnya, para dubes tersebut secara diplomatis menyiratkan, hubungan antara Indonesia dengan negara-negara terkait dapat terganggu, apabila Indonesia masih belum mengubah sikapnya untuk membuka kemungkinan datangnya pasukan PBB ke Timor Timur.

Mendengar keinginan itu, seketika mata Habibie pun berbinar tajam dan menggertak mereka.

"So what....?" gertak Habibie.

Habibie kemudian melanjutkan kalimatnya, dan masih menggunakan bahasa Inggris.

"Kalian jangan mendikte saya. Langkah yang saya ambil dalam penyelesaian Timtim itu berdasarkan atas pertimbangan bahwa hal ini adalah yang terbaik buat bangsa saya," ujar Habibie.

Tidak cukup sampai di situ, Habibie masih melanjutkan ungkapan ketidaksenangannya terhadap tekanan itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved