Penerimaan Daerah 2020 Diperkirakan Rp 1,240 Triliun, Pemkab Bintan Prioritaskan Petani dan Nelayan
Penerimaan daerah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 1,240 triliun lebih.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBINTAN.id, BINTAN - Penerimaan daerah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 1,240 triliun lebih.
Pada anggaran tahun 2020 ini, akan diperhatikan terutama terkait peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Bintan.
"Khususnya memberikan perhatian terhadap nelayanan dan petani, yang memang dapat diketahui rata-rata profesi masyarakat Bintan sebagai nelayan dan petani," kata Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, Selasa (09/7/2019).
Dalmasri Syam mengatakan bukan hanya terhadap nelayan dan petani, termasuk juga pedagang ekonomi kreatif di Usaha Kecil Menengah (UKM) itu juga menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bintan.
"Nah beberapa hal ini akan kita perhatikan lagi pada anggaran yang akan digunakan ke dalam program APBD tahun anggaran 2020 mendatang," ujar Dalmasri Syam.
• Ingin ke Eropa? Ini 3 Tempat Wisata Terinspirasi dari Film SpiderMan: Far From Home
• Head to Head Persija vs Persib Bandung, Robert Tak Mau Persib Kalah Lagi, Persija-Persebaya Itu Beda
• Bakal Butuhkan 100 Tenaga Kerja Baru, PAKTEL Tertarik Relokasi Antena Satelit ke Batam
• Jalan Beton di Samping RSUD Tarempa Masih Diperbaiki, Warga Terpaksa Gunakan Pelantar Kayu
Dalmasri Syam juga menegaskan, mengapa perlu mengembangkan dan membantu para nelayanan dan petani.
Karena memang masyarakat Bintan dari turun-temurun sudah berprofesi sebagai nelayan dan petani.
Karena itu, perlu dikembangkan ke depan, agar para nelayanan dan petani semakin berkembang.
"Intinya jangan kita selalu bangga terhadap luas laut yang ada di Bintan, kalau tidak digunakan dengan baik.
Begitu juga dengan lahan yang ada di Bintan, karena itu harus dikembangkan," ucap Dalmasri Syam.
Sebelumnya pada rapat paripurna di kantor DPRD Bintan, Dalmasri Syam juga menyampaikan, secara garis besar penerimaan daerah pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 1,240 triliun lebih.
Sumber dari PAD sebesar Rp 294,43 miliar lebih, dana perimbangan sebesar Rp 809,49 miliar lebih dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 136,79 miliar lebih.

"Sedangkan pada sisi belanja, pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 1,294 triliun lebih yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 649,97 miliar lebih dan belanja langsung sebesar Rp 644,88 miliar lebih," terang Dalmasri Syam.
Dari perbandingan pendapatan dan belanja, menurut Dalmasri Syam, terdapat selisih atau defisit sebesar Rp 54,12 miliar lebih.
Tetapi, karena terdapat sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya sebesar Rp 56,12 miliar lebih maka defisit yang ada bisa ditutupi.
"Sedangkan pada pengeluaran pembiayaan yang merupakan penyertaan modal pemerintah diproyeksikan sebesar Rp 2 miliar, sehingga secara struktur sisa lebih penggunaan anggaran tahun berkenaan sebesar Rp 0," tutup Dalmasri Syam. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)