CERITA MILITER

Pasukan Elit Inggris SAS Merinding Saksikan Kopassus Latihan

Pasukan elit Indonesia ini terkenal lihai dalam operasi serbuan senyap serta memiliki semangat yang luar biasa

Kolase/TribunJambi.com/nationalinterest.org
Kopassus dan Delta Force 

TRIBUNBATAM.id - Cerita tentang para prajurit di lapangan selalu menarik.

Salah satunya cerita tentara Indonesida dan tentara Inggris yang disebut SAS.

Ceritranya, pada 2000 silam, ada satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNAMSIL) di Sierra Leone, Afrika Barat pada 2000 silam, ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan West Side Boys.

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.

Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.

Ramalan Zodiak Minggu 14 Juli 2019 Pisces Lagi Stres, Karir Scorpio Menanjak, Libra Boros

Hasil Pertandingan Pramusim Chelsea, Man United, Liverpool dan Klub Premier League Lainnya

Inilah 6 Tahapan Persiapan Untuk Anda yang Ingin Sukses Kuliah di Luar Negeri

Viral Foto Hakim Cantik, Imut-imut Mirip Artis Korea, Ini Sosok Leanna Leonardo

 

Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.

Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.

Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.

Pasukan khusus Inggris SAS dan pasukan payungnya yang terkenal 1st Battalion Parachute Regimen, secara diam-diam segera dikirim ke Sierra Leone menggunakan sejumlah pesawat Hercules.

Sementara pada saat yang sama tim aju yang terdiri atas sejumlah personel SAS dengan menggunakan speed boat telah berhasil menyusup ke hutan tempat sarang para milisi dan mengendap.

Tim aju SAS ini dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi canggih yang bisa menyadap pembicaraan pada jarak puluhan meter.

Berdasar informasi dari tim aju itu, pasukan Inggris yang sudah siaga di bandara Sierra Leone pun siap melancarkan serbuan menggunakan sejumlah heli Chinook.

Operation Barras pun digelar pada dini hari ketika para milisi West Side Boys sedang lengah.

Setelah terjadi kontak senjata yang sengit di tengah hutan belantara, kelima sandera Ingggris berhasil dibebaskan.

Dalam pertempuran sengit melawan sekitar 300 milisi bersenjata senapan serbu itu hanya satu personel pasukan Inggris gugur karena pantulan peluru AK-47.

Para sandera sendiri bisa selamat karena milisi yang akan membunuh para sandera terlebih dahulu disikat para tim aju SAS yang semuanya berkemampuan sniper.

Pasukan SAS memang terkenal lihai dalam operasi serbuan senyap.

 

Meski begitu, pasukan SAS Inggris nyatanya masih mengagumi para personel pasukan Kopassus ketika ada kesempatan latihan bareng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved