Penyebab Awan Topi di Gunung Rinjani, Terlihat Indah Tapi Bahaya bagi Pendaki Gunung
Fenomena awan topi di Gunung Rinjani sedang viral di media sosial, Rabu (17/7/2019), simak penjelasan ahli astronomi.
TRIBUNBATAM.id - Fenomena awan topi di Gunung Rinjani sedang viral di media sosial, Rabu (17/7/2019), simak penjelasan ahli astronomi.
Fenomena awan topi melingkari puncak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sebuah video dan foto juga terlihat dibagikan di media sosial dan menjadi viral.
Disebutkannya juga ia mengambil foto dari depan rumahnya.
Langsung di foto dr depan rumah.
Sungguh indah ciptaan Tuhan," tulis Lilik Sukmana
Berikut foto yang ia bagikan.



Unggahan ini jug atelah dibagikan oleh pengguna lainnya sebanyak 3 ribu kali.
Banyak pula yang memberikan komentarnya terkait fenomena ini.
Ada yang menyangkut pautkan dengan indikasi pertanda fenomena alam lain.
Namun ada juga yang memberikan penjelasan.
"Itu namanya cap cloud, lumrah kok ga ada kaitannya bencana. Mikir positif aja, cr d google buat yg ga paham cap cloud," tulis Ayuw Adhe.
Dikutip dari Tribunnews.com, sebelumnya, Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur pada Selasa (11/12/2018), juga pernah mengalami fenomena yang sama.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho lalu juga pernah mengunggah potret keindahan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada Selasa (11/12/2018).
Dari caption yang ditulis Sutopo diketahui bahwa puncak Semeru tengah diselimuti awan altocumulus lenticularis.

Awan topi atau Cap Cloud ini merupakan jenis stratus (tumbuhnya menyamping), yang melayang di atas atau puncak gunung dan terpisah.
Pembentukan awan ini terjadi akibat pendinginan dan kondensasi udara lembab yang dipaksakan naik ke atas karena orografi atau ada gunung dan di atas puncak gunung.