Anggota TNI Ditembak Saat Sedang Shalat oleh KKB Papua, 1 Prajurit Gugur Dalam Insiden
Seorang anggota TNI bernama Prada Asuman Hambelo gugur dalam tragedi itu akibat luka tembak di bagian pinggang.
TRIBUNBATAM - kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dikabarkan menyerang Sejumlah prajurit TNI.
KKB Papua menyerang prajurit TNI saat sedang shalat di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (20/7/2019)
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kronologi Penembakan Satu Anggota TNI yang Gugur di Nduga', serangan KKB Papua ini tepatnya terjadi di lokasi pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga.
• Kalahkan Manchester City, Wolverhampton Juara Trofi Premier League Asia 2019
• Ramalan Zodiak Besok Senin 22 Juli 2019, Taurus Cinta Tak Berbalas, Gemini Lamaran
• Pembangunan Mesjid Ar Rahim Tanjung Uban, Bintan Dimulai
• Pemeran Hiro Dibuat Meninggal di Sinetron Anak Langit SCTV, Ada Apa dengan Steven William?
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, seornag anggota TNI bernama Prada Asuman Hambelo gugur dalam tragedi itu akibat luka tembak di bagian pinggang.
Secara tiba-tiba, para personel TNI diserang oleh kelompok separatis dari arah semak belukar.
Menurut Aidi, pelaku penembakan hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi para prajurit TNI beristirahat.
Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran.
Namun, baku tembak antara anggota TNI dan kelompok separatis terjadi cukup singkat.
"Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi.
Kemudian, seusai pasukan memukul mundur kelompok separatis, baru diketahui ada satu orang anggota TNI yang terkena tembakan.
Lantaran minimnya perawatan medis di lokasi kejadian, sekitar pukul 14,10 WIT, Prada Usaman Hambelo akhirnya diketahui telah meninggal dunia.

Pasukan TNI sebenarnya meminta bantuan evakuasi setelah Prada Usaman tertembak.
Namun, proses evakuasi terkendala karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke lokasi hanya dengan helikopter.
Menurut Aidi, cuaca di wilayah Nduga sedang turun hujan, sehingga proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga Sabtu malam. Rencananya, evakuasi akan dilanjutkan besok.
Sebelumnya, aksi teror KKB Papua selama setahun terakhir memang banyak menimbulkan korban dari warga sipil maupun aparat