Berikut 9 Fakta Satriandi Mantan Polisi Jadi Bos Narkoba Kelas Kakap, Berani Tembak Mati Pesaingnya
Polisi menyatakan, Satriandi adalah gembong narkoba kelas kakap, dan sudah lama menjadi buronan polisi
TRIBUNBATAM.id - Nama Satriandi, seorang pecatan polisi jadi terkenal.
Santriadi terkenal setelah Gembong Narkoba Kelas Kakap.
Satriandi diketahui selain pecatan polisi, Satriandi juga pernah tembak mati pesaingnya di dunia narkotika.
Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo menyampaikan, terkait penggerebekan di rumah Satriandi hingga berujung baku tembak, jajaran Ditreskrimum Polda Riau terlebih dahulu melakukan penyelidikan.
• Dukung Anies Baswedan, Manuver Politik Surya Paloh Dinilai Sinyal Perpecahan Koalisi Jokowi
• Ramalan Zodiak Jumat 26 Juli 2019, Taurus Santai Seharian, Virgo Untung
• Viral Video Polisi Ditabrak dan Terseret Mobil, Pengemudi Ternyata Mahasiswa S2 di Bandung
• Buya Syafii Maarif Opname di Rumah Sakit, Begini Kondisinya
Namun ternyata para tersangka melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api ke arah petugas.
Tim pun terpaksa melakukan tindakan tegas. Dua tersangka, yakni Satriandi dan Ahmad Royand, tewas di tempat.
Sementara satu tersangka bernama Randi Novrianto, berhasil diamankan. Saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas.
Kapolda menyatakan, Satriandi merupakan gembong narkoba kelas kakap, dan sudah lama menjadi buronan polisi.
Satriandi sendiri merupakan oknum pecatan Polisi pada tahun 2015, dengan pangkat terakhir Brigadir dan berdinas di Polres Rohil.
"Dia tahun 2015 terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Loncat dari lantai 8 salah satu hotel saat hendak ditangkap. Lalu 2017 dia tersangka pembunuhan dengan senjata api, saat ditahan di Lapas kabur," beber Kapolda.
"Di rumahnya didapatkan sarana menggunakan narkoba, kemudian plastik pengemas. Dia ini memang terindikasi kuat sebagai bandar narkoba, selain penyalahguna," sambungnya lagi.
Selain itu ditemukan juga beberapa pucuk senjata api baik laras panjang maupun laras pendek organik revolver Polri kaliber 38 SPC, ratusan amunisi, hingga granat.
Bahkan ada juga 7 buah paspor, serta 31 buku tabungan beberapa bank.
Jendral bintang dua ini memaparkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap beberapa orang lainnya.
Karena menurut Widodo, tidak mungkin Satriandi CS ini mengedarkan narkoba secara perorangan, melainkan ada jaringannya.