Bocah SD Pergi Sekolah Pakai Baju Kotor & Tanpa Alas Kaki VIRAL, Begitu Dicek Terungkap Fakta Pilu
Jodi, sang bocah SD itu langsung mengundang perhatian banyak orang karena pergi sekolah tanpa alas kaki dan baju kotor
TRIBUNBATAM.id - Bocah SD 7 tahun ke sekolah pakai baju kotor tanpa alas kaki dan menjadi viral di media sosial.
Bocah itu bernama Jodi, jadi perhatian setelah videonya yang bikin pilu.
Jodi tinggal di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, fakta memilukan terungkap.
Bahkah, kondisi rumah Jodi dalam video viral tersebut juga tampak kurang layak tinggal.
• Langgar Aturan, 72 Kendaraan Terjaring Razia di Jalan Yos Sudarso Batam
• Tanpa Ezechiel dan Bojan, Ini Ulasan agar Persib Menang Lawan Arema FC
• Tertangkap Bawa Sabu, Apakah Bidan DR Bakal Dipecat Sebagai PNS? Ini Jawaban Sekda Bintan
• Rekomendasi 8 Tempat Wisata Paling Instagramable di Vietnam, Ada Padang Pasir
Bocah itu juga menunjukkan lokasi rumahnya yang berada di atas perbukitan, terpencil, dan dalam kondisi memprihatinkan.
Sejumlah warganet terus memberikan dukungannya dalam kolom komentar.
Informasi tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial Instagram milik @rohayatun7 pada Senin (22/7/2019). Rohayatun, yang tak lain adalah gurunya sendiri, mengunggah tiga foto dan dua video berdurasi 60 dan 48 detik.
Rohayatun juga menuliskan cerita tentang kondisi Jodi yang sangat memprihatinkan. Jodi berasal dari keluarga tidak mampu.
Namun, yang membuat Rohayatun kagum, Jodi memiliki semangat belajar tinggi. Informasi tersebut kemudian disebarluaskan di sejumlah akun media sosial lain.

Kondisi rumah Jodi yang memprihatinkan
Senin (29/7/2019) pagi, Kompas.com melakukan upaya ekstra dalam menelusuri informasi viral tersebut. Kondisi jalanan menuju tempat tinggal Jodi naik turun karena berada di dataran tinggi.
Setelah melewati aspal, siapa pun yang hendak menuju rumahnya harus memarkirkan kendaraan roda dua atau empat di pinggir jalan.
Mereka kemudian harus berjalan kaki sekitar 100 meter dengan kondisi jalan setapak dan menanjak.
Bocah berusia 7 tahun itu tinggal di Dusun Pahing, RT 001 RW 003, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dia hidup bersama neneknya Sati (60) dan kakeknya Rakun (70). Dua kakaknya, Dayat (18) dan Mulya (15), juga tinggal bersama kecuali Ani (9) yang tinggal bersama orangtua angkatnya.
Tidak ada kamar mandi di bagian belakang rumah. Mereka terbiasa buang air kecil dan air besar ke kebun di sekitar rumah.
Saat malam tiba, mereka bertahan hidup gelap gulita selama beberapa tahun dan baru mendapatkan sedikit aliran listrik belum lama ini.