TOPIK
Teror Bom di Medan
-
Agendanya meminta Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Peradi Medan menjadi kuasa hukum anaknya
-
Pada 26 Agustus 2016 malam, kakak perempuan IAH mendengar suara ledakan dari kamar adiknya di lantai dua rumah mereka
-
Fahrizal mengatakan, Polresta Medan sifatnya hanya membantu penyelidikan dan hanya menyediakan tempat
-
Dari informasi yang diperoleh Tribun Medan, selain memeriksa tersangka, polisi juga memanggil kedua orangtua Ivan dan Kepala Lapas Anak Tanjung Gusta
-
Wiranto menjelaskan, pelaku berinisial IAH itu sering melihat tayangan yang menyajikan bagaimana pimpinan ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi
-
Ditanya apakah ada kemungkinan tersangka lain, Nur Fallah mengatakan polisi belum sampai ke arah ini
-
Selain dikenal sebagai pemuda yang pendiam, dan santun, Ivan juga suka mengenakan sorban serta jubah berwarna putih
-
Pelaku percobaan bom bunuh diri di Medan, Sumatera Utara, diduga pernah melakukan percobaan terhadap bom pipa rakitannya di kediamannya
-
Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansyur Nomor 75, Medan, Sumut, mendadak gempar.
-
Kemarin kami mendengar ledakan dari arah rumahnya itu. Cuma kami enggak terlalu curiga itu bom, kata tetangganya
-
Namun, saat aku mengitip ke jendela, terlihat Ivan meledakkan petasan yang terbuat dari pipa. Enggak tahu, kalau pipa-pipa itu dirakit buat bom
-
Aku sangat terkejut sewaktu lihat ada percikan seperti kembang api yang meledak dari tasnya. Bayanganku kok anak ini bawa kembang api ke gereja
-
Kita tetap membawa perdamaian dan kita tetap menjaga kerukunan. Saya minta kepada seluruh jemaat Katolik untuk tenang
-
Saat homili semua umat berdiri. Lalu waktu berdiri itu ada ledakan dan api. Melihat itu langsung berhenti saya berkotbah
-
Di kamar Ivan memang ada detonator rakitan, trafo, pipa, semen, alumunium foil, baterai, paspor, kartu tanda siswa, kabel-kabel dan pupuk urea
-
Kudengar ada bunyi keras. Aku di rumah memang. Trus keluar aku. Kulihat mereka lari dari rumah dan langsung pergi. Nggak sempat kutanya itu bunyi apa
-
Mereka penduduk lama di sini, semua kenal. Ivan itu anak ketiga dan lahir di sini. Hanya saja tidak bergaul, sombong dan tak pernah bermasyarakat
-
Sampai saat ini, pelaku mengaku disuruh oleh seseorang. Rencana melakukan pembunuhan terhadap pastor. Situasi sudah aman
-
Setelah itu puluhan polisi langsung memeriksa dan menggeledah tiap ruangan di rumah orangtua Ivan. Beberapa perwira juga terlihat di lingkungan rumah.
-
"Kita tidak tahu kejadian apa yang akan terjadi, oleh sebab itu kita tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada,
-
Personil Den Gegana Polri yang turun ke lokasi langsung melakukan sterilisasi di gereja tersebut
-
Hal ini terkait dengan penyerangan di Gereja Katolik Stasi ST Yoseph Jalan Dr Mansyur Nomor 75 Medan pada Minggu (28/8/2016)
-
Saksi yang sedang melakukan ibadah di gereja pukul 08.30 WIB pagi tadi mengungkapkan, tak pernah sekalipun melihat pelaku beribadah di Gereja Santo Y
-
Bunyi ledakan yang cukup keras telah mengagetkan warga, termasuk beberapa wartawan yang berada di bagian depan gereja
-
Dia menambahkan, belum dapat dipastikan Ivan merupakan jaringan ISIS atau tidak. Apalagi, proses pemeriksaan masih berlangsung
-
Direktur Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah membenarkan pastor menderita luka di bagian tangan. Sehingga masih menjalani perawatan medis
-
Dua orang lainnya masih dalam pengejaran polisi. Meskipun demikian, seluruh barang bukti sudah diamankan polisi
-
Penutupan berlangsung sekitar 30 menit karena ditemukannya bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep
-
Teror bom bunuh diri tersebut menyebabkan pengkotbah di gereja itu, Pastor Albert S. Pandingan, mengalami luka ringan di bagian lengan kiri
© 2019 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved