SMP An-Nikmah di Dapur 12 Batuaji Jadi SMP Negeri 44
Peresmian alih status SMP An-Nikmah di Dapur 12, Batuaji, menjadi SMP Negeri 44 akan dilaksanakan Selasa ini (19/10/2010)
BATAM, TRIBUNNEWSBATAM - Peresmian alih status SMP An-Nikmah di Dapur 12, Batuaji, menjadi SMP Negeri 44 akan dilaksanakan Selasa ini (19/10/2010) sekitar pukul 14.00 WIB oleh Walikota Batam, Ahmad Dahlan.
Kepala Bagian Humas Pemko, Yusfa Hendri, menyebutkan bahwa pengalihan status tersebut atas dasar hibah dari yayasan pesantren yang selama ini mengelola sekolah tersebut.
"Sekolah Menengah Pertama (SMP) An-nikmah ini merupakan sekolah yang dikelola oleh yayasan swasta. Oleh yayasan tersebut, SMP ini dihibahkan pada Pemerintah Kota Batam. Dan rencananya akan dijadikan sebagai SMP negeri yang berbasis pesantren," kata Yusfa, Senin (18/10).
Ia mengatakan bahwa dalam serah terima nanti juga akan ada suatu nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pemerintah dan yayasan. Setelah dinegerikan aset-aset yang ada di sekolah tersebut tentu menjadi milik pemerintah kota.
"Aset-aset yang ada dialihkan ke Pemerintah Kota Batam. Nanti kita yang akan mengelolanya. Dan tahun 2011 nanti infrastrukturnya akan kita lengkapi termasuk tenaga pengajarnya," akunya.
Mengenai tenaga guru, sambung Yusfa, mungkin akan tetap menggunakan jasa pengajar yang sudah ada. Tapi tidak serta merta guru tersebut akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
"Bukan berarti gurunya nanti langsung jadi PNS. Karena untuk jadi PNS tetap harus mengikuti mekanisme yang ada. Tapi kita tetap akan memperhatikan hak-hak mereka. Hak-haknya akan disesuaikan," ujarnya.
Yusfa menerangkan bahwa dari segi mata pelajaran akan disesuaikan dengan sistem pesantren. Dan karena sudah berstatus negeri, pelajarnya nanti tidak akan dipungut biaya sama seperti sekolah negeri lainnya.
Ia berpendapat bahwa dengan hibah seperti ini sangat membantu pemerintah dalam menyediakan tempat bagi masyarakat Batam untuk menyekolahkan anak-anaknya.
"Yang selama ini menjadi masalah di Batam itu kan, masyarakat semua berebut menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Jadi bukan karena kekurangan sekolah. Sekolah swasta banyak tapi masyarakat lebih banyak yang memilih sekolah di negeri. Padahal banyak sekolah swasta yang belum terpenuhi kapasitas tampungnya," terangnya.