Polemik Heregistrasi Plat X
Harga Mobil X Turun hingga Rp 10 Juta
Harga Mobil Turun Hingga Rp 10 Juta
Laporan Abdul Rahman Wartawan Tribunnews Batam
BATAM,
TRIBUN - Kebijakan registrasi mobil plat X yang diberlakukan sejak
pertengahan Maret lalu membuat harga mobil turun drastis hingga Rp 10
jutaan. Hal itu diakui oleh para pengusaha maupun makelar mobil yang ada
di Batam. Bahkan transaksi penjualan maupun pembelian mobil semakin
berkurang.
"Dengan
adanya kebijakan ini jelas membuat masyarakat resah, sehingga juga
berpengaruh pada
penjualan maupun pembelian mobil. Kami sendiri saat ini memilih
bertahan saja hingga registrasi nanti selesai. Harganya juga turun,
tergantung surat-suratnya. Bisa saja turunnya sampai 10 jutaan," ujar
pria yang ingin disebut Om saat diwawancari Tribun, Senin (28/3).
Ia mencontohkan, untuk mobil Lancer keluaran 1998 saja, yang harganya biasanya berkisar sekitar Rp 70 jutaan sudah turun sampai Rp 5 juta. Hal ini dikarenakan sepinya pembeli dan banyjaknya pemilik mobil yang memilih untuk menjual mobilnya yang berpelat X. Ia pun mengaku tidak lagi menjual mobil berplat X karena tak ingin mendapatkan masalah, baik dalam hal dokumen maupun ketika pengurusan untuk lembaga finance.
Pengusaha lainnya mengatakan masih tetap melakukan pembelian mobil dari warga dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran biasanya. Hal itu juga tergantung kelengkapan surat-suratnya serta lamanya proses untuk pengurusan registrasi ke Samsat. Ia hanya mau membeli mobil yang platnya masih berlaku hingga 2012.
"Saya lihat-lihat dulu kalau ada yang mau jual. Kalau platnya BM saya tidak mau ambil, tapi kalau BP dan masih berlaku hingga tahun 2012 saya masih ambil, itupun pilih-pilih dulu. Nanti kita hitung biaya pengurusannya serta lamanya pengurusan. Ya jadinya harganya yang kami beli murah," terang pria yang enggan disebutkan namanya itu.
Ia pun mengatakan, saat ini, showroom tempatnya mengalami penurunan penjualan. Biasanya dalam seminggu bisa tiga sampai empat mobil, kini dalam dua minggu pun belum tentu ada penjualan. Karena itulah, pihaknya mengaku mengalami kerugian dengan adanya kebijakan registrasi yang diterapkan oleh Samsat.
Tak hanya itu, pengurusan untuk kredit melalui lembaga finance pun semakin sulit. Bahkan, kini paling banyak dirugikan dengan adanya registrasi itulah adalah pihak lembaga lising itu. "Nah, sekarang kalau kita mau ke lembaga finance pun jadi sulit jika ada pembali secara kredit. Karena mereka juga akan berhati-hati lagi," ujarnya menambahkan
Berita Terkait