Hang Nadim Corner

Natuna Resmi Cabut Saham Rp 9,5 di RAL

Natuna Resmi Cabut Saham Rp 9,5 di RAL

zoom-inlihat foto Natuna Resmi Cabut Saham Rp 9,5 di RAL
Tribunnews Batam / Istimewa
Pesawat RAL
Laporan Iswidodo Wartawan Tribunewsbatam.com

TANJUNGPINANG, TRIBUN- Wakil Bupati Natuna Imalko Ismail yang dihubungi Tribun, Rabu (6/7) menjelaskan, pihak Pemkab Natuna memang sebelumnya sudah sepakat akan menarik saham yang ditanamkan di Riau Airlines dengan alasan tidak ada kejelasan dari pihak manajemen RAL itu sendiri.

"Kami (pemkab Natuna) ada menanam saham sebesar Rp 9,5 miliar. Sejak pertama kerjasama dengan RAL sebesar Rp 8 miliar kemudian ditambah lagi terakhir, maaf saya lupa tanggalnya, sebesar Rp 1,5 miliar. Pemkab Natuna sepakat mencabut saham yang ada di RAL karena menjadi sebuah problem, terkait besarannya subsidi dan sebagainya," kata Imalko via phone, Rabu (6/7) malam.

Diakuinya, memang maskapai RAL sebelum menghentikan penerbangan ke Natuna beberapa waktu lalu, sangat vital sebagai transportasi udara dari dan ke Ranai Natuna. Seperti diketahui pesawat RAL menerbangi rute domestik antara lain Pekanbaru, Ranai Natuna, Tanjungpinang, Batam dan Medan. RAL sejek didirikan Maret 2002 dan beroperasi mulai Desember 2002 merupakan maskapai penerbangan komersial Indonesia yang berkantor pusat tidak di Jakarta.

Saham mayoritas dimiliki oleh Pemda Riau dan beberapa provinsi lain yaitu Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu serta pemkab pemkab di Kepri. Tahun 2008 pernah berhenti operasi karena krisis keuangan kemudian beroperasi lagi mulai Januari 2011 dengan rute Pekanbaru - Tanjungpinang - Natuna.  Tanggal 6 April 2011 RAL kembali tidak terbang dengan alasan hanya tersedia satu pesawat saja untuk operasional. Waktu itu manajemen RAL akan melobi pengajuan dana ke DPRD Riau pada Juli 2011.

Pemkab Natuna sudah secara resmi mencabut saham di RAL sejumlah Rp 9,5 miliar namun belum mengetahui akan menggandeng maskapai mana agar bersedia melayani penerbangan dari dan ke Ranai.

"Natuna belum menentukan pewawat mana yang akan digandeng untuk melayani penerbangan dari dan ke daerah ini. Karena perlu pengkajian serta yang tak kalah penting adalah persetujuan dari DPRD Natuna untuk penggunaan dana ini. Tenti akan kerjasama mencari maskapai tetapi diperhatikan juga berapa jumlah penumpang dari Natuna. Apalagi saat ini tiket sedang tinggi tentu menjadi bahan pertimbangan pula," tambah Imalko tanpa menyebut berapa nominal untung rugi selama sahamnya ditanam di RAL. (wid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved