HUT Kemerdekaan ke 66 RI

Masih Banyak Rakyat Kundur Hidup Miskin

Potret Peringati Hut RI Ke 66

Laporan Ahmad Yani, Wartawan tribunewsbatam.com
 
 
TRIBUNEWSBATAM, TANJUNGBATU-  66 Tahun Indonesia Merdeka merupakan waktu yang sudah cukup lama. Selain itu ditambah sudah tiga kali orde bergantian, dari Orde lama, Orde Baru Hingga Reformasi.
 
Tetapi, pada kenyatanya Kemerdekaan RI ke 66 yang setiap tahun diperingi ini masih banyak dijumpai  masyrakat  hidup dibawah garis kemiskinan. Kemerdekan sepertinya hanya dirasakan oleh pejabat dan birokrat.
 
Para pejabat bergelimang dengan harta dan pangkat, mereka berebut mencari kursi menggejar mimpi, mengumpul piti sebanyak yang bisa mereka dapatkan. Seperti yang terjadi saat ini, lihat saja Kasus Nazarudin, Mantan Bendahara Partai Demokrta yang menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan pembangunan wisam Sea Games.
 
Nazarudin merupakan salah satu bukti dari begitu buruknya pejabat di Negeri Kaya raya ini. Kekayaan negeri ini hanya dinikmati oleh mereka yang memiliki pangkat dan tahta. Mereka begitu mengeluarkan anggaran-anggaran dari rakyat untuk kepentingan proyek dan kerja mereka. Namun tidak seperti yang akan terjadi pada masyarakat yang hidup tidak memiliki pangkat ataupun derajat.
 
Seperti yang terlihat di salah satu warga di Pulau Kundur. 10 tahun Iskandar , Istrinya (Nuriyati) dan kedua anaknya bernama Islamil (6) dan Nur Atika Dewi (2), warga RT 4 RW 2 Desa Sei Sebesi Kecamatan Kundur ini  hidup  digubuk kecil dengan beratapkan daun dari rumbia.  Kendati  gubuk sudah reot, ia masih tambah  bertahan hidup menafkahi dan tidur dengan anak-anaknya selama ini. 

Gubuk yang menjadi tempat tinggal Iskandar, keluarga dan anak-anaknya hanya berdindingkan papan bekas yang dipungutnya. Dinding itu juga terlihat banyak yang berlobang-lobang.  Tidak hanya dinding rumah yang cukup memprihatinkan, tetapi tikar untuk menutupi papan gubuknya  banyak yang sudah  robek.

Iskandar yang berprofesi sebagai petani karet kecil ini, mengakui rumah yang ditingalkanya sangat sulit tidur disaat turunya hujan. Disaat terjadinya hujan dimalam hari, ia dan anak-anaknta terpkasa harus bangun dari tidur. Karena jika tidur, anak-anaknya akan basah.
 
"Saya dan anak-anak jika turun hujan malam, terpaksa harus bangun dari tidur bersandar disamping untuk menghindari air hujan yang masuk kedalam rumah,"ungkap Iskandar sedih sesaat bercerita.

Selama 10 tahun ia dan keluarga hidup di gubuk reot ini, tidak pernah menggunakan listrik. Hal itu untuk memasang instalansi listrik perlu dana yang cukup tinggi dan besar.
 
"Tidak pernah menggunakan listrik, kalau mau pasang listrik tidak mampu kami, setiap malam gelap gulita hanya menggunakan sumbu dan lampu penerang dari minyak tanah,"kata Iskandar.

Iskandar mengatakan, selain tidak pernah menggunakan listrik dan hanya mengenakan lampu penerang dari minyak tanah. Ia juga tidak pernah memiliki sebuah televisi selama hidupnya. Jika untuk melihat cerita dan berita, ia dan keluarganya pergi ke rumah tetangga yang memiliki televisi.

Namun dalam hidup Iskandar, masa yang paling menyedihkan dalam hidupnya yakni menjelang hari raya Idul Fitri ini. Karena jika ada tamu dan keluarganya datang untuk bertamu, tidak ada ruangan tamu seperti rumah pada umunya. Hal ini disebabkan rumah Iskandar sangat kecil.
 
 "Hari raya merupakan hari paling menyedihkan saya dan keluarga,  ruang tamu merupakan kamar tidur, begitu juga kamar tidur merupakan ruang tamunya. Pondok  saya ini tidak memiliki ruang tamu. Disaat hari raya tiba merupakan masa-masa sulit, karena jika ada keluarga dan saudara datang ke rumah saya tidak memliki tempat untuk tamu,"ungkap Iskandar.
 
Iskandra mengungkapkan,  saat banyak warga membeli pakaian baru dan baju baru, saya tidak mampu untuk membelinya dan sedih melihat anak-anak saya.
Iskandar merupakan salah satu potret masyarakat di Pulau Kundur, Karimun, Kepri hidup tidak pernah menggunakan listrik. namun berdeda yang terliha dengan Nazarudin, Pemerintah berani menjemputnya menghabiskan Rp 4 Miliyar di Kolombia. (aan)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved