Kelangkaan BBM

Solar di SPBU Sekitar Kawasan Industri Batam Langka

Kelangkaan solar masih dirasakan masyarakat di daerah SPBU Tembesi, SPBU Bintang Cipta Mandiri

zoom-inlihat foto Solar di SPBU Sekitar Kawasan Industri Batam Langka
Tribunnewsbatam / ucu rahman
Sejumlah SPBU di daerah Batuaji Sagulung tidak menjual BBM jenis solar. Foto dok

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Kelangkaan solar masih dirasakan masyarakat di daerah SPBU Tembesi, SPBU Bintang Cipta Mandiri, dan SPBU Kepri Mall. Seperti yang terjadi pada Hasan, seorang supir mobil pick-up bangunan.

"Udah dicari ke-4 SPBU habis semua solarnya. Di Aviari, Samping SMK 1, samping Kepri Mall, dan di sini," ucap Hasan saat ditemui Tribun di SPBU Tembesi, Rabu (23/5).

Tak ada tetes minyak terakhir di mobil, akibatnya Hasan terpaksa memarkirkan mobil pick-upnya di SPBU Tembesi sambil menunggu solar dari Pertamina yang dijadwalkan datang beberapa jam nanti.

"Ya sudah nunggulah di sini sampai solar datang. Pekerjaan terhenti, kasih tahu dulu bos," ucap supir bahan bangunan batako ini.

Beruntung sebuah mobil pick-up yang dikendarai temannya melintas.

"Hei.. Sini dulu, bagi solar, solar kami habis," teriak Hasan kepada temannya. Iapun mencari selang, dan botol air mineral 1,5 liter untuk menyalurkan minyak dari mobil pick-up temannya ke pick-upnya. Setelah 3 liter solar terisi ke pick-upnya, ia melanjutkan perjalanan ke daerah lain.

Kamal, Pengawas di SPBU Tembesi menuturkan kelangkaan solar kerap terjadi di daerahnya.

"Inikan termasuk jalur vital, makanya butuh banyak solar. Dari Pertamina cuma datang 2 hari sekali, 16 ton. Tapi habisnya nggak lama, besok udah datang lagi," ucap Kamal.

Lanjutnya, untuk pasokan premium, meskipun dari Pertamina datang setiap hari, namun kuota dikurangi.

"Bulan lalu, setiap hari kami menghabiskan 25 ton premium, tapi sekarang hanya 25 ton. Ada 5 ton yang dikurangi," bebernya.

Meskipun demikian, Kamal mengaku pihaknya tidak mengalami kendala untuk menyalurkan premium ataupun solar kepada nelayan di daerah Barelang.

Seperti pantauan Tribun siang itu sekitar pukul 11 siang, Ramiona seorang pemilik kios BBM di Tanjung Kertang, Rempang, sedang mengisi 10 gerigen kosong dengan premium.

"Kami punya izin beli sampai 350 liter untuk premiun dan solar setiap 2 hari sekali," ucap Ramiona sambil menunjukkan izin dari Disperindag tertanggal 9 Mei 2012.

Premium tersebut akan disalurkannya kepada 100 nelayan yang berada di daerah Rempang.

"Mereka hutang dulu, baru dibayar kalau udah ada penghasilan. Satu orang itu bisa 20 atau 25 liter kebutuhan premium untuk perahunya. Di sana nggak ada kios lain, saya inilah perwakilannya," lanjutnya.

Jika ia membeli premium ataupun solar per liternya Rp 4500 di SPBU, Ramiona akan menjualnya kepada konsumen Rp 5500 per liter.

"Iya, iyalah. Berapa dana juga untuk datang kesini dari Tanjung Kertang, berapa ongkosnya kalau mereka pergi beli sendiri. Sekali jalan aja, tak lepas Rp 100 ribu," bebernya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved