Keluarga Desak Wawan Menyerahkan Diri

Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Eko Setiawan.

TANJUNGPINANG, TRIBUN-  Setelah semalaman melarikan diri, Hermawan Saputra, tahanan korupsi perkara dana hibah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun atau yang akrab disapa Wawan, akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kejaksaan.

Ia berani mendatangi kejaksaan lagi setelah didesak pihak keluarga.

Sigit Santoso, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Karimun yang ditemui Tribun di Rumah Tahanan Negara kelas 1 A Tanjungpinang, Jumat (10/1) sore menceritakan, di malam kejadian pihaknya langsung meminta bantuan Polres Karimun dan Polres Tanjungpinang.

“Semua nomor handphone keluarga korban langsung diserahkan kepada pihak kepolisian malam itu juga,”kata Sigit.

Selain itu, penjaga tahanan Sayfaat juga membuat laporan ke Polres Tanjungpinang terkait kaburnya Wawan. "Laporan secara resmi baru dibikin malam harinya, tapi sebelumnya saya sudah telepon kesana kesini juga," ucapnya.

Pihak Kejaksaan di Karimun lalu menghubungi istri terdakwa yang ada di Karimun. Istri terdakwa mengatakan kalau Wawan menghubungi dia dan mengatakan kalau dia kabur dari PN Tanjungpinang.

Lalu pihak kejaksaan meminta istrinya untuk menasehati dan menyuruh Wawan menyerahkan diri.

"Dia bilang sama istrinya kalau dia mau menyerahkan diri dengan syarat Syafaat dan JPU Bayan yang tahu," kata Sigit mengulang pernyataan istri Wawan.

Setelah dibujuk oleh sang Istri, akhirnya Wawan menelepon Syafaat, Jumat (10/1) sekitar pukul 09:00 WIB.

Wawan mengungkapkan lokasi persembunyiannya yang berada di Jalan Kayu Ara, Tanjungunggat, Tanjungpinang.

Rumah tersebut diketahui milik Tedi, salah satu adik Wawan. Saat dijemput, Wawan menyampaikan ke JPU Bayan bahwa ia tak ada niat untuk melarikan diri.

"Dia bilang kalau dia kilaf. Ia cuma berniat hendak melihat keluarganya yang sakit," sebut JPU Bayan.