Mafia Solar Batam

Mobil Pelansir Ikut Antre Solar, Operator Menyebutnya Mobil Setan

Seorang operator SPBU kawasan Baloi mengatakan, jika mereka menyebut mobil pelangsir tersebut dengan mobil setan.

Tribunnews Batam/Lana
Anggota Buser Polresta Barelang saat akan mengamankan Lubis, sopir mobil pelansir yang hendak melarikan diri di SPBU Pertamina, Baloi, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (27/2). 

Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Elhadif dan Zabur

TRIBUNNEWSBATAM.COM , BATAM - Para pelangsir solar bersubsidi masih melakukan aktivitas mereka. Meski aparat selalu melakukan razia dan penyisiran ke SPBU-SPBU, namun mereka masih tetap berani membeli solar bersubsidi.

Dari pantauan Tribun di sejumlah SPBU kawasan Baloi dan Batuaji, mobil-mobil pelangsir ikut antri di antara mobil-mobil yang sedang mengisi solar bersubsidi. Terlihat mobil-mobil berkaca gelap tersebut masuk silih berganti ke areal SPBU, Jumat (28/2).

Seorang operator SPBU kawasan Baloi mengatakan, jika mereka menyebut mobil pelangsir tersebut dengan mobil setan. Ia mengatakan, mobil-mobil pelangsir itu sudah biasa mengisi solar disana.

Setiap hari ada puluhan mobil setan dengan berbagai jenis yang mengisi solar bersubsidi.

"Banyak pak, tiap hari puluhan mobil setan yang isi disini. Tapi kebanyakan sih sedan," kata operator SPBU yang tak mau disebutkan namanya itu.

Menurutnya petugas SPBU tidak bisa melarang mereka mengisi BBM, lantaran mereka mengisi hanya 30 liter yang sesuai dengan ketentuan.

Mobil-mobil setan itu mengisi di beberapa SPBU hingga solar yang mereka inginkan cukup. Rata-rata mobil pelangsir berjenis sedan berkapasitas 1000 liter/mobil.

"Mereka kan disini ngisi 30 liter aja pak. Habis itu mereka ke Tiban atau Batuaji. Isi yang sedan itu aja ton-tonan juga pak," lanjutnya.

Banyaknya mobil-mobil pelangsir mengakibat kemacetan panjang di SPBU. Untuk mengatasi masalah antrian, pihak SPBU melakukan sistim buka tutup.

Apabila terjadi antrian panjang, maka pihak SPBU tidak menerima mobil yang mengisi solar, hingga jumlah mobil yang mengisi normal kembali.

"Jika antrinya panjang, paling kami pakai sistim buka tutup pak," kata operator SPBU. 

Untuk harga solar yang diisikan ke mobil pelangsir, dia mengaku SPBU menjual dengan harga yang sama, seharga Rp 5.500/liter. Tapi ada beberapa mobil pelangsir menyelipkan uang tips untuk mereka.

"Harga ya sama aja pak. Paling ada mobil setan yang ngasih uang lebih buat operator," lanjutnya.

Sementara itu di sejumlah SPBU Batuaji dan Sagulung, Jumat (28/2), antrean panjang untuk solar bersubsidi juga terlihat.

Bahkan sejumlah SPBU baru saja mendapatkan pasokan solat dari Pertamina, hanya dua jam bertahan dan solar pun langsung ludes.

Seperti di SPBU depan Villa Paradise atau simpang Aviari Batuaji dan SPBU Simpang Genta, sejumlah mobil dan taksi ikut antre hingga tiga kali. 


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved