Musabaqah Tilawatil Quran 2014

Polda Amankan 10 Objek untuk Acara Musabaqah Tilawatil Quran

Polda Kepri, Badan Intelejen Negara (BIN) daerah, dan Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV melaksanakan rapat koordinasi.

Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Anggota gegana Brimob Polda Kepri bersama anggota TNI Polri dari Batalyon 134 Tuah Sakti saat berjaga di depan Astaka MTQ di Engku Putri, Batam, Jumat (9/4). Pengamanan di area Engku Putri semakin diperketat menjelang pembukaan MTQ Tingkat Nasional XXV. 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Polda Kepri, Badan Intelejen Negara (BIN) daerah, dan Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV melaksanakan rapat koordinasi bidang pengamanan pelaksanaan MTQ Nasional di Harmoni One, Batam Center, Jumat (9/5) pagi.

Dalam rangka pengamanan MTQ, secara umum Polda Kepri membentuk satuan tugas yang disesuaikan dengan item-item kegiatan, mulai dari kedatangan kafilah hingga penutupan acara.

"Ada 10 objek pengamanan yang kami tentukan. Diantaranya, kedatangan kafilah, tempat-tempat menginap mereka. Kemudian kegiatan pembukaan MTQ sendiri, kegiatan pada lomba MTQ nya mulai dari tanggal 6-14 Juni 2014, pembukaan pameran, pawai ta'aruf. Yah semua kegiatan jadi objek pengamanan," tutur Kapolda Kepri, Brigjen Endjang Sudrajat usai rapat.

Pola pengamanan yang dilakukan, kata Endjang tetap menggunakan pola operasional kepolisian. Mulai dari pendeteksian, preventif, bahkan represif jika ada perlawanan. Sampai saat ini, menurutnya ada sekitar 1.600 personil polisi yang dikerahkan untuk pengamanan.

"Itu dari Kepri saja. Kita lihat dulu nanti apakah kita perlu tambahan atau tidak. Apa yang di polsek kita kerahkan juga atau tidak. Dari pembuatan panggung kami sudah melakukan pengamanan sebenarnya," ucapnya.

Sasaran pengamanan pun meliputi rute, akomodasi, kegiatan, hingga orang-orangnya mulai dari presiden, duta besar, panitia, gubernur, kafilah sampai masyarakat.

Endjang mengatakan pelaksanaan kegiatan yang mendekati pemilihan presiden (pilpres) memiliki potensi-potensi kerusuhan.

"Potensi kerusuhan yang kami antisipasi paling kelompok-kelompok yang cari popularitas, supaya meningkatkan daya jual," kata Endjang.

Di tempat bersamaan Kabinda, Laksamana Pertama Winarto, menambahkan pengamanan di laut juga tetap dilakukan.

"Potensinya ada sabotase pasti ada. Apalagi dengan situasi kita di perbatasan itu pasti ada, walaupun kecil. Jadi tetap harus di antisipasi," kata Winarto menambahkan.

Wakil Gubernur Kepri, HM Soerya Respationo yang memimpin rapat bidang pengamanan tersebut hanya menambahkan agar Pemko Batam segera melaporkan hasil rapat tentang jam buka-tutup tempat hiburan malam.

"Kami sedang tunggu kajian-kajian soal jam buka tutup tempat hiburan malam itu dari Pemko Batam. Harapan panitia, harus ada keputusan yang buat semuanya kondusif. Apapun yang dilakukan biar kondusif MTQ ini. Kami panitia yah terbuka lah terhadap keputusan tuan rumah (Pemko Batam)," kata Soerya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved