Kenali Perbedaan Desain Uang NKRI 2014 Dibanding Sebelumnya

Desain uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan uang rupiah lama.

Sakina Setiawan
Desain uang NKRI pecahan Rp 100 ribu yang mulai diedarkan pada 17 Agustus 2014. 

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Momen peringatan kemerdekaan 69 tahun Republik Indonesia (R) I7 Agustus yang jatuh hari Minggu nanti sekaligus akan dimanfaatkan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah untuk memberlakukan, mengeluarkan, dan mengedarkan uang rupiah kertas pecahan Rp100 ribu tahun emisi 2014.

"Bank Indonesia bersama Pemerintah Republik Indonesia mengumumkan bahwa uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 mulai diberlakukan, dikeluarkan, dan diedarkan di Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2014 yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra dalam siaran pers bersama yang diterima Tribun Batam, Kamis (14/8) malam.

Hal itu menurutnya dilakukan sesuai pasal 42 Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang mengamanatkan uang rupiah kertas dengan ciri umum sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat (1) UU Mata Uang mulai diberlakukan, dikeluarkan, dan diedarkan pada tanggal 17 Agustus 2014. Sesuai dengan kewenangan BI sebagaimana diatur dalam UU Mata Uang tersebut, BI mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014.

Ia memaparkan, secara umum, desain uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2004 yang beredar saat ini.

"Perbedaan utamanya bisa dikenali, diantaranya dari frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia" pada bagian muka dan belakang uang. Kemudian kedua, penandatangan uang dari yang sebelumnya Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia menjadi Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan," ujar Gusti.

Penggunaan frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia” serta tanda tangan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan yang mewakili Pemerintah RI dalam uang rupiah kertas tersebut menegaskan makna filosofis rupiah sebagai simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia.

Dengan demikian, menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan uang rupiah dalam setiap transaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di daerah terpencil dan daerah terluar Indonesia.

"Penghargaan warga negara Indonesia pada mata uangnya sendiri akan mendorong berdaulatnya rupiah di negeri sendiri. Ke depannya kita berharap rupiah akan sejajar dengan mata uang utama dunia lainnya," tuturnya.

Dalam perencanaan pengeluaran uang Rupiah tersebut, sebagaimana diatur dalam UU Mata Uang, Bank Indonesia telah berkoordinasi dengan Pemerintah dalam mempersiapkan pengeluaran uang Rupiah kertas. Sebagai tindak lanjut dari koordinasi tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2014 tanggal 2 Juni 2014 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta dalam Rupiah Kertas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Sementara, untuk landasan hukum yang mengatur mengenai pemberlakuan, pengeluaran dan pengedaran uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014, maka sesuai Pasal 15 jo. Pasal 16 UU Mata Uang, BI juga telah mengeluarkan peraturan BI," ucapnya.

Adapun peraturan yang dikeluarkan yakni, Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/13/PBI/2014, tanggal 24 Juli 2014, tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah Kertas Pecahan 100.000 (Seratus Ribu) Tahun Emisi 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 180). Serta Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/14/PBI/2014, tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah Kertas Khusus Pecahan 100.000 (Seratus Ribu) Tahun Emisi 2014 dalam Bentuk Uang Rupiah Kertas Bersambung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 181).

Setelah pengeluaran uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 2014, pengeluaran uang untuk pecahan lainnya dengan ciri-ciri umum sebagaimana diatur dalam UU Mata Uang akan dilakukan secara bertahap.

Dengan berlakunya uang Rupiah kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 2014 ini, uang Rupiah kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 2004 masih tetap berlaku sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved