KePAL Lingga Jelajahi Hutan Pedalaman Dusun Serteh
Komunitas Pecinta Alam (KePAL) Kabupaten Lingga Provinsi Kepri menyatu dengan alam Lingga Sabtu-Minggu (30-31/8/2014).
Laporan Wartawan Tribun Batam, Ian Sitanggang
LINGGA, TRIBUN - Menyatu dengan alam dan menikmati apa yang ada di dalamnya itulah yang di lakukan Komunitas Pecinta Alam (KePAL) Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, Sabtu-Minggu (30-31/8/2014).
Di desa Kelumu, Dusun II Serteh, sebanyak 12 orang anggota KePAL kemping di hutan Serteh, Minggu (31/8/2014).
Adapun acara yang dilakukan KePAL adalah melakukan perjalanan ke hutan dusun II Serteh, serta berkemah di tengah hutan, menikmati suasana hutan, mulai dari siang hari, sore hingga malam hari.
Untuk sampai ke dusun II Serteh, KePAL, mengarungi lautan dari Dusun II Penarik menuju Dusun II Serteh menggunakan pompong dengan perjalanan sekitar 1,5 jam.
Selanjutnya KePAL melanjutkan perjalanan, menuju hutan Dusun II Serteh ditemani pemandu untuk melihat titik lokasi di mana bisa melaksanakan perkemahan.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 2,5 jam menelusuri hutan. Akhirnya pemandu menunjukan air terjun yang ada di hutan Dusun II Serteh.
Angota KePAL, langsung memilih lokasi tersebut, untuk menjadi tempat, berkemah, tidak beberapa lama mendirikan tenda, hujan turun dengan derasnya dan membasahi seluruh anggota KePAL.
Dengan semangat 45, anggota KePAL langsung mendirikan tenda dan menyelamatkan perlengkapan dari guyuran derasnya hujan.
Hujan yang terus datang, membuat air terjun yang ada di hutan Dusun II Serteh sempat banjir membuat seluruh anggota KePAL lebih hati-hati.
Meski air terjun sedang banjir anggota KePAL justru memanfaatkan air terjun yang sedang banjir tersebut untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di lokasi perkemahan.
Ketua tim KePAL, Sucipto terlihat terus mengawasi semua anggota KePAL, saat membersihkan lokasi perkemahan.
Meski hujan lebat turun dan semua anggota KePAL basah namun semangat 45 terus membara di dalam dada mereka.
“Ini adalah perjalanan yang sangat menantang," ujar Sucipto.
Dia menuturkan, untuk menjelajah hutan, harus bisa menikmati apa yang ada di dalamnya.
