Warga Anambas Enggan Gunakan Uang Logam Untuk Bertransaksi
Sejumlah pedagang diketahui enggan apabila melakukan transaksi dalam berdagang menggunakan uang logam.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Septyan Mulia Rohman
ANAMBAS, TRIBUN - Penggunaan uang logam rupiah masih sangat minim di Anambas. Beberapa masyarakat, bahkan sejumlah pedagang diketahui enggan apabila melakukan transaksi dalam berdagang menggunakan uang logam.
Hal ini setidaknya pernah dialami Rohimah, salah satu warga yang ada di Tarempa. Pernah, suatu ketika ia hendak membeli barang disalah satu toko yang ada diibukota kabupaten ini.
Saat tengah membayar dengan menggunakan uang logam, si pedagang pun lalu enggan menerima uang tersebut dengan beberapa alasan.
"Kalau uang logam Rp500,00 masih mau. Nah, ketika uang logam Rp200,00 ini mereka enggan. Alasannya, untuk kembalian kadang sejumlah pembeli tidak mau juga. Malah cenderung memilih untuk menggunakan permen," ujarnya, Jumat (24/10/2014) siang.
Ia cukup terkejut dengan adanya fenomena yang terjadi ini. Menurutnya, perlu ada pemahaman bagi masyarakat termasuk upaya dari sejumlah pihak agar hal ini tidak terus terulang.
"Mungkin bagi sebagian orang, ini hal sepele. Tapi, buat ibu rumah tangga seperti kami ini, cukup berpengaruh juga. Apalagi harga kebutuhan pokok masyarakat lebih tinggi dibandingkan di daerah lain di Provinsi Kepri. Mungkin ini yang perlu ditindaklanjuti oleh sejumlah pihak," harapnya.